Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Pengertian Biopsikologi, Sejarah, dan Metode Riset dalam Biopsikologi

Pengertian Biopsikologi, Sejarah, dan Metode Riset dalam Biopsikologi

Pengertian Biopsikologi, Sejarah, dan Metode Riset dalam Biopsikologi - Biopsikologi atau yang sering di sebut dengan nama lain Neurosains merupakan cabang ilmu sains yang sangat berpeluang untuk menyumbang peran penting dalam proses kehidupan. Sebagai salah satu perspektif keilmuan dalam khasanah Blog Psikologi, ia mencoba menjawab suatu fenomena psikologis dengan pemahaman fisiologis. Bidang ilmu ini pun berkaitan erat dengan neuroscience, studi ilmiah tentang sistem saraf dimana dalam bidang ini kita akan mendalami hal ihwal otak kita termasuk kompleksitas otak. Berbagai penelitian meembuktikan, aplikasi praktis biopsikologi dalam berbagai bidang terapan psikologi memiliki peran penting dalam meningkatkan optimalisasi potensi manusia dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Asumsi yang belum terbantahkan dan memiliki dasar yang kuat terkait bahwa manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik.Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi banyak mengkaitkan antara genetika, sifat dan tingkah laku manusia, mereka menjelaskan bab ini melalui 4 kategori, yaitu fisiologi, ontogeny, evolusi dan fungsional (Tinbergen, 1951). Penjelasan fisiologis mengaitkan perilaku dengan aktivitas otak dan organ tubuh lainnya, contohnya reaksi kimia yang menyebabkan hormone bekerja dan mempengaruhi aktivitas otak yang pada akhirnya mengendalikan kontraksi otot. Lain halnya dengan penjelasan ontogeni yang melihat adanya pengaruh gen, nutrisi, pengalaman serta interaksi kesemuanya dalam membentuk suatu perilaku, contohnya kemampuan untuk meredam sebuah impuls terlatih semenjak balita hingga masa remaja seiring dengan tahapan perkembangan sisi depan otak.

Pengertian Biopsikologi, Sejarah, dan Metode Riset dalam Biopsikologi_
image source: studysmartonline.com
baca juga: 6 Divisi Utama yang Ada dalam Biopsikologi

Sementara penjelasan evolusi akan merekontruksi sejarah evolusi suatu struktur atau perilaku sebagai contoh ketika kita merasa takut seringkali kita merinding (menegakkan rambut halus pada lengan dan tengkuk) dan ini merupakan kemampuan yang diwarisi oleh leluhur kita. Dan yang terakhir adalah penjelasan fungsional yang akan menguraikan alasan mengapa sebuah struktur atau perilaku manusia berevolusi, dimana pada sebuah populasi kecil yang terisolasi sebuah gen dapat terwariskan secara tidak sengaja melalui proses hanyutan genetika. Efek hanyutan genetika ini akan berkurang jika ukuran populasi semakin besar. Pengertian tentang prilaku akan semakin berkembang jika menggabungkan sebanyak mungkin informasi mulai dari mekanisme tubuh yang menghasilkannya, perkembangannya di dalam suatu individu serta bagaimana evolusi dan fungsinya bagi individu.

Definisi Biopsikologi

Biopsikologi adalah ilmu yang mempelajari mekanisme prilaku dan pengalaman dari sisi fisiologi, evolusi, serta perkembangan.Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.Tujuan dari mempelajari Biopsikologi adalah untuk mengaitkan antara topik biologi dan topik psikologi.Biopsikologi sendiri merupakan cabang ilmu yang pembahasannya terpusat pada fungsi otak.Istilah biopsikologi memiliki makna yang sama dengan psikobiologi, psikologi fisiologis, dan neurosains prilaku. Istilah biopsikologi memberi tekanan bahwa tujuan akhirnya adalah mengkaitkan antara topik-topik biologi dengan psikologi.Sebagai bidang studi, neurosains banyak mengandung konsep-konsep yang berkaitan dengan prilaku.Dibidang studi tersebut pun banyak terkandung detail-detail yang berkaitan dengan anatomi dan kimia.

Meskipun biopsikologi tergolong ilmu yang masih muda, namun ia memiliki perkembangan yang cepat dan memiliki kaitan yang erat dengan disiplin ilmu yang lain, diantaranya:
  1. Biological Psychiatry, membahas tentang biologi yamg berkaitan dengan penyimpangan psikiatris dan perlakuan (treatment) terhadap penyimpangan tersebut melalui manipulasi otak.
  2. Developmental Neurobiology, membahas tentang perubahan sistem saraf sejalan dengan kemasakan dan usia; neurobiology biasa juga disebut dengan neuroscience.
  3. Neuroanatomy, mempelajari tentang struktur atau anatomi sistem saraf.
  4. Neurochemistry, mempelajari proses-proses kimiawi yang muncul akibat aktivitas saraf, terutama proses yang mendasari transmisi sinyal melalui sel-sel saraf.
  5. Neuroendocrinology, mempelajari interaksi antara sistem saraf dengan kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon-hormon yang diproduksinya.
  6. Neuroethology, mempelajari kaitan antara sistem saraf dan perilaku yang muncul dalam lingkungan alami hewan dan dalam lingkungan laboratorium yang dikontrol ketat.
  7. Neuropathology, mempelajari penyimpangan sistem saraf.
  8. Neuropharmacology, mempelajari efek obat-obatan pada sistem saraf, terutama yang mempengaruhi transmisi sel saraf.
  9. Neurophysiology, mempelajari respon sistem saraf, terutama yang terlibat dalam transmisi sinyal elektronik melalui sel-sel saraf dan antara sel-sel saraf.

Penelitian dalam Biopsikologi

Meskipun biopsikologis hanya satu diantara banyak disiplin yang berkontribusi pada neurosains, namun dianya cukup luas dan beragam. Biopsikologi mengkaji berbagai macam fenomena dan penelitian dengan banyak cara. Penelitian biopsikologis dapat melibatkan subjek manusia atau non manusia, bisa berbentuk eksperimen formal atau studi non eksperimental, dan bisa juga berbentuk penelitian murni maupun terapan.Beberapa metodologi dalam biopsikologi, di antaranya sebagai berikut :

1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek.Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif

2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.

3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaaa, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan . Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif.

4. Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan angket yaitu:
  • Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas
  • Interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviwee (responden yang ditanyai)
  • Terdapat interaksi langsung berupa face to facesehingga diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses interview dilakukan.

5. Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis.Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki

6. Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih.alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.

7. Metode Analisis Karya
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.

8. Metode Statistik
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil; yang telah didapat

Beberapa pendekatan khusus biopsikologi tumbuh dengan subur dan mendapat pengakuan luas sebagai divisi-divisi penelitian biopsikologi. Divisi-divisi tersebut dapat Anda lihat pada halaman ini: 6 Divisi Utama dalam Biopsikologi.


Open Comments