Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Design Lengkap Observasi Beserta Analisa

Contoh Design Lengkap Observasi Beserta Analisa - Kali ini kami memberikan contoh lembar observasi aktivitas belajar siswa. Setelah melewati langkah-langkah, maka kita telah menyusun sebuah lembar observasi penelitian, yang bentuk akhirnya berupa skala rating seperti berikut ini:

LEMBAR OBSERVASI
KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR

Sekolah / Kelas : _________________
Hari / Tanggal : _________________
Nama Guru : _________________
Nama Observer : _________________


Tujuan :
  1. Merekam data berapa banyak siswa di suatu kelas aktif belajar 
  2. Merekam data kualitas aktivitas belajar siswa 
Petunjuk :
  1. Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa. 
  2. Observer memberikan skor sesuai dengan petunjuk berikut: 
  • Banyak siswa : 0 sampai > 20% ; 2 bila 20% sampai > 40% ; 3 bila 40% sampai > 60% skor 4 bila 60% sampai 80% ; skor 5 bila 80% sampai 100% aktif. 
  • Kualitas : 1 = sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik; 5 = baik sekali

    No. Aktivitas Belajar Siswa Banyak Siswa yang Aktif Kualitas Keaktifan
    A. Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa
    ---
    ---
    1. Melakukan pengamatan atau penyelidikan
    ---
    ---
    2.
    Membaca dengan aktif (misal denganpen di tangan untuk menggarisbawahi atau membuat catatan kecil atau tanda-tanda tertentu pada teks)
    ---
    ---
    3. Mendengarkan dengan aktif (menunjukkan respon, misal tersenyum atau tertawa saat mendengar hal-hal lucu yang disampaikan, terkagum-kagum bila mendengar sesuatu yang menakjubkan, dsb)
    ---
    ---
    B. Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (membangun pemahaman)
    ---
    ---
    1.
    Berlatih (misalnya mencobakan sendiri konsep-konsep misal berlatih dengan soal-soal)
    ---
    ---
    2.
    Berpikir kreatif (misalnya mencoba memecahkan masalah-masalah pada latihan soal yang mempunyai variasi berbeda dengan contoh yang diberikan)
    ---
    ---
    3.
    Berpikir kritis (misalnya mampu menemukan kejanggalan, kelemahan atau kesalahan yang dilakukan orang lain dalam menyelesaikan soal atau tugas)
    ---
    ---
    C.
    Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya
    ---
    ---
    1.
    Mengemukakan pendapat
    ---
    ---
    2.
    Menjelaskan
    ---
    ---
    3.
    Berdiskusi
    ---
    ---
    4. Mempresentasi laporan
    ---
    ---
    5. Memajang hasil karya
    ---
    ---
    D. Siswa berpikir reflektif
    ---
    ---
    1. Mengomentari dan menyimpulkan proses pembelajaran
    ---
    ---
    2. Memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses pembelajaran
    ---
    ---
    3. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan kata-katanya sendiri
    ---
    ---

    Amuntai, ......................................

    (Observer)

    (Muhammad Faiq (2015),http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/02/llembar-observasi-aktivitas-siswa.html, diakses Jum’at, 07 Juni 2015)

    Merumuskan Design Lengkap Suatu Observasi_

    ANALISA OBSERVASI

    Gibson (1995 : 263) menyarankan agar dalam melakukan analisis selama atau setelah observasi memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
    1. Mengamati satu klien dalam satu waktu. Observasi untuk analisis individu sebaiknya difokuskan pada individu tersebut. Utamanya terhadap perilaku klien secara detail yang mungkin berguna dalam konseling.
    2. Ada kriteria spesifik untuk melakukan observasi. Konselor hendaknya selalu ingat bahwa observasi yang dilakukan adalah untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh sebab itu, ketika melakukan analisis hendaknya difokuskan pada hal – hal yang berkaitan dengan tujuan observasi.
    3. Observasi seharusnya dilakukan tanpa batas waktu. Utamanya dalam dunia pendidikan, observasi dalam rangka konseling sebaiknya tidak hanya dibatasi pada waktu tertentu saja, tetapi dilakukan secara berkesinambungan ini sekurang – kurangnya memiliki dua manfaat, yaitu untuk validasi dan evaluasi.
    4. Konseli seharusnya diamati dalam situasi yang natural dan berbeda. Perilaku natural kebanyakan terjadi dalam situasi yang juga natural. Meskipun situasi naturalitu beragam antara satu orang dengan yang lain, tetapi ada situasi umum yang kurang lebih sama, misalnya : ketika di sekolah, di rumah, ketika berhubungan dengan teman, dengan guru, dengan karyawan, dan dengan orang dewasa lainnya. Sebab bisa jadi seseorang ketika di tengah – tengah keluarga menunjukkan perilaku sopan, tetapi ketika berhubungan dengan orang – orang di luar rumah terjadi sebaliknya. Mengamati perilaku dalam situasi yang berbeda itu sangat membantu dalam penyimpulan apakah karakteristik tingkah laku tersebut konsisten atau tidak.
    5. Mengamati klien dalam konteks semua situasi atau situasi total. Dalam melakukan observasi terhadap tingkah laku manusia, sangatlah penting menghindari pendekatan “tunnel vision”, dimana kita hanya bermaksud mengamati klien secara visual atau sebatas yang tampak mata, tetapi observasi sebaiknya dilakukan dengan melihat faktor – faktor yang mendorong munculnya tingkah laku tersebut, sehingga kita bisa memberi makna yang lebih tepat terhadap tingkah laku yang kita amati.
    6. Data dari observasi seharusnya digabungkan dengan data yang lain. Dalam analisis individu sangatlah penting untuk menggabungkan semua yang diketahui tentang konseli. Hal ini karena untuk melihat konseli sebagai seorang manusia yang utuh, semua kesan yang didapatkan dari observasi harus dipadukan dengan semua informasi yang mungkin didapatkan. Teknik studi kasus yang diguanakan oleh sebagian besar bantuan profesional memberikan ilustrasi terhadap integrasi dan hubungan antar data sebelum dilakukan interpretasi.
    7. Observasi seharusnya dilakukan dalam kondisi yang menyenangkan. Dalam melakukan observasi sangat diharapkan observer berada pada posisi yang cukup jelas untuk melihat apa yang ingin dilaporkan. Idealnya, observer mampu melakukan observasi dalam waktu yang cukup tanpa halangan dan gangguan, serta kondisi yang menyenangkan untuk melakukan observasi. Observer seharusnya juga siap terhadap kemungkinan lain yang mungkin terjadi ketika seseorang diamati memodifikasi perilakunya karena dia sadar bahwa dirinya sedang diamati. (Pemahaman Individu oleh Drs. Anwar Sutoyo, M.Pd, 2012 : 124 -126)


    Posting Komentar untuk "Contoh Design Lengkap Observasi Beserta Analisa"