Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Petunjuk Pelaksanaan Tes WBIS Pada Masing-Masing Subtes

Petunjuk Pelaksanaan Tes WBIS Pada Masing-Masing Subtes - Pada dasarnya tes Wechsler Bellevue Intelligence Scale (WBIS) merupakan tes individual untuk mengukur tingkat kecerdasan umum seseorang dan dirancang khusus bagi mereka yang berusia 16 tahun ke atas. Sebagaimana layaknya tes individual maka PP (Pimpinan Pemeriksaan) sendirilah yang menulis jawaban orang yang diperiksa atau Orang Percobaan (OP) pada lembar jawaban pemeriksaan. Kewajiban OP hanyalah menjawab pertanyaan dan atau melaksanakan instruksi/perintah yang diajukan oleh PP. Oleh karena itu alat tes (peraga WBIS) yang dipakai untuk melaksanakan pengukuran tingkat kecerdasan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PP.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa maksud dari pada tes inteligensi bukannya untuk menghasilkan informasi tentang bagaimana seseorang akan bersikap, bertindak dalam suatu keadaan tertentu, termasuk misalnya sukses/gagal dalam menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu, tetapi berkenaan dengan bagaimana umumnya seseorang diharapkan untuk berfungsi dalam menghadapi berbagai situasi yang membutuhkan tindakan cerdas. Intelegensi merupakan bagian dari kepribadian, bukan suatu keutuhan tersendiri.

Tes WB menurut Cronbach dikategorikan dalam tes level C (ISPSI DIY, 1995), yaitu alat tes yang administrasinya menuntut pengetahuan yang luas tentang testing dan Blog Psikologi lainnya yang mendukung, disertai pengalaman penggunaan alat tes bersangkutan di bawah bimbingan dan pengawasan ahli. Oleh karena itu kualifikasi pengguna tes ini bukan saja minimal harus seorang psikolog tetapi juga harus terlatih dalam mengadministrasikannya.

Petunjuk Pelaksanaan Tes WBIS Pada Masing-Masing Subtes_

Persiapan Pelaksanaan Tes WBIS

Beberapa hal perlu dipersiapkan dan diperhatikan sebelum administrasi tes dilaksanakan, mengingat baik buruknya informasi yang diperoleh dari hasil tes WB ini sangat dipengaruhi oleh kesiapan penyelenggaraan administrasinya. Persiapan tersebut antara lain meliputi persiapan aparatus/alat beserta kelengkapannya, suasana tes dan posisi duduk PP & OP.

Beberapa kelengkapan yang perlu diperhatikan sehubungan dengan persiapan aparatus/alat administrasi tes adalah (ISPSI DIY, 1995; Wisnubrata, 1992; dan Budiman, 1983):
  • Kotak WB, berisi soal-soal yang harus diberikan pada OP dalam bentuk tugas untuk melaksanakan subtes performance. Sebelum tes dimulai pemeriksa (PP) harus menyusun isi kotak terlebih dahulu menurut keurutan penyajian masing-masing subtes, sementara pada setiap subtes perlu juga disusun menurut keurutan persoalan yang akan disajikan. Bila persiapan peralatan dilakukan dengan baik maka diharapkan tidak akan terlalu banyak jeda/selang waktu penyajian dari subtes satu ke Subtes lainnya. 
  • Buku Pedoman Pemeriksaan (Manual WBIS Form I), berisi petunjuk untuk melaksanakan administrasi, instruksi, pertanyaan dan kunci jawaban, pedoman penilaian untuk masing-masing subtes.
  • Pencatat waktu (Stop watch), pemeriksa (PP) diharapkan benar-benar mengerti dan mampu menggunakan stop watch tersebut secara tepat dan teliti. 
  • Formulir Jawaban (Record Form I) dan alat tulis, ada baiknya dipersiapkan lembaran kertas tambahan untuk mencatat berbagai kejadian penting sebagai hasil observasi pemeriksa. 

Suasana tes perlu diciptakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan rasa tidak nyaman, berisik, masa bodoh, rasa cemas atau bahkan pada penolakan. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi kelancaran pelaksanaan administrasi tes ini antara lain:
  • Posisi duduk, mengingat tes WB merupakan tes individual maka diusahakan agar pemeriksa dapat secara mudah mengamati berbagai perilaku nyata ataupun reaksi-reaksi emosional OP selama penyelenggaraan tes berjalan. Penting sekali untuk diperhatikan agar posisi duduk PP dan OP tidak memberi kesan seolah OP sebagai pasien/penderita, usahakan netral dan memberi kesan bahwa OP cukup dihargai sehingga terjadi hubungan baik (good rapport) antara PP & OP. Selain itu perlu juga dijaga agar posisi duduk memungkinkan catatan-catatan pemeriksa dan lembar jawaban (record form) tidak terbaca oleh OP. 
  • Ruangan dan penerangan, diusahakan cukup nyaman dan terang. 
  • Penjelasan tentang tujuan pelaksanaan tes, informasi ini perlu diberikan kepada OP sebelum dilaksanakan pemeriksaan untuk menghindari munculnya rasa cemas karena ketidakjelasan. Oleh karena itu pemeriksa dapat memberitahukan tujuan umum pemeriksaan misalnya untuk mengukur tingkat kecerdasan, atau juga untuk tujuan-tujuan lain pada saat itu, misalnya untuk memperoleh informasi-informasi tertentu tentang keadaan OP seperti untuk keperluan klinik (bahan untuk membantu memecahkan masalah OP), seleksi (mengungkap kemampuan khusus dari OP).

Petunjuk pelaksanaan Tes WBIS pada Masing-Masing Subtes

Petunjuk Umum

Suatu alat tes akan memberikan manfaat yang maksimal bila si pemakai mengerti dengan pasti bentuk dan prosedur atau cara menggunakan alat tersebut, dan diharapkan pula pemeriksa mengetahui latar belakang teori yang mendasari alat tes tersebut. Penting sekali bagi pemeriksa (PP) mengikuti pedoman yang diberikan dalam melaksanakan testing psikologis. Selama Pemimpin Percobaan (PP) atau pemeriksa belum hafal betul petunjuk dan instruksi pelaksanaan pemeriksaan psikologis dengan menggunakan Wechsler Bellevue Intelligence Scale (WBIS), maka hendaknya si pemeriksa membaca saja petunjuk yang telah ditentukan. Ingatlah, PP hendaknya selalu mengawali suatu proses pemeriksaan dengan kata pembuka atau ucapan selamat, demikian pula pada saat mengakhiri pertemuan (Fak.Psi.ui; Fak.Psi.Unpad, 1982).

PP tidak diperkenankan mengajak orang yang diperiksa (OP) bercakap-cakap selama dilaksanakan pemeriksaan. Satu-satunya penjelasan yang boleh diberikan oleh PP kepada OP hanyalah keterangan yang dipandang perlu untuk mengingatkan OP. Perintah atau instruksi boleh diulang seperlunya tetapi tidak boleh bersifat menjelaskan. Bila ada suatu pertanyaan yang sukar dijawab oleh OP, katakanlah : "Itu tadi agak sulit, mari kita coba yang lebih mudah". Dan kepada OP diberikan suatu pertanyaan yang sekiranya sanggup ia jawab.

Masing-masing sub-tes tidak perlu diberikan sesuai daftar urut sebagaimana yang dicantumkan dalam buku pedoman atau Petunjuk Penyelenggaraan WBIS ini. Pada umumnya untuk orang dewasa biasa dimulai dengan subtes information (pengetahuan umum), sedangkan untuk anak-anak bisa dimulai dengan subtes object assembly (merakit obyek).

Tes WBIS ini terdiri dari 11 (sebelas) subtes terbagi dalam 2 bagian (verbal dan non-verbal atau performance).

Bagian verbal terdiri dari :
  1. General Information (pengetahuan umum)
  2. General Comprehension (pengertian umum) 
  3. Arithmetical Reasoning (kecakapan berhitung) 
  4. Digit Span (deret angka)
  5. Similarities (persamaan
  6. Vocabulary (perbendaharaan/kosa kata)
    Bagian performance terdiri dari: 
  7. Picture Arrangement (menyusun gambar)
  8. Picture Completion (melengkapi gambar)
  9. Object Assembly (merakit obyek)
  10. Block Design (menyusun kubus) 
  11. Digit Symbol (deret simbol/kode)

Kalau keadaan memungkinkan, sebaiknya seluruh subtes disajikan kepada OP terutama bila hasil pemeriksaan akan digunakan sebagai bimbingan pekerjaan (vocational guidance).

Ada tiga kekecualian yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan tes WBIS :
  1. Jika OP menderita cacat jasmani (buta, kelumpuhan dll), dalam hal ini tentunya hanya bagian verbal yang dapat disajikan pada OP.
  2. Jika OP orang asing atau tidak mengerti bahasa yang dipakai selama pemeriksaan, maka hanya bagian performance saja yang dapat diberikan.
  3. Jika OP berusia 50 tahun keatas, terkadang kita perlu meniadakan atau tidak memberikan beberapa subtes agar tidak merugikan OP karena sebab-sebab tertentu (seperti: kemampuan penglihatan dan pendengaran yang sudah mulai berkurang).

Terhadap OP yang mengalami hambatan demikian itu, pemberian 8 atau 9 subtes dipandang telah cukup untuk menggantikan skala untuk menghasilkan Perhitungan IQ. Yang perlu diingat dan disadari adalah bahwa peniadaan subtes tertentu tersebut haruslah ditetapkan sebelum pemeriksaan dilakukan, bukan pada saat pemeriksaan berlangsung atau sesudahnya. Pada umumnya, bagi seorang dewasa normal tidak perlu dihilangkan lebih dari sebuah subtes/percobaan.

1. GENERAL INFORMATION (pengetahuan umum)
Katakan pada OP:

“Kepada saudara akan saya ajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan umum. Silakan saudara jawab pertanyaan tersebut secara singkat, jelas dan benar.

Apabila saudara tidak dapat menjawabnya, katakan: tidak bisa, agar dapat saya lanjutkan pada pertanyaan yang lain.

Apakah ada pertanyaan ?".

(ditunggu sebentar).

“Jika tidak ada, marilah kita mulai dengan contoh pertanyaan, dan silakan saudara menjawabnya. Siapakah Menteri Luar Negeri Republik Indonesia sekarang?*

(ditunggu jawabannya)

"Ya, benar !". (Jika OP menjawab benar)

“Pertanyaan-pertanyaan berikutnya sudah merupakan bagian dari subtes ini, silakan saudara menjawabnya seperti tadi".

Pemeriksa mencatat setiap jawaban OP dengan memberi tanqa (+) untuk jawaban yang benar dan tanda (-) untuk jawaban yang salah pada lembar jawaban. Oleh karena itu PP harus tahu betul mana-mana jawaban yang benar dan mana yang salah. Jika jawaban OP meragukan, maka pemeriksa meminta penjelasan lebih lanjut (inquiry) dengan mengatakan : "Coba jelaskan lebih lanjut jawaban saudara".

Jika semua pertanyaan telah selesai diberikan, katakan pada OP :

"Kita telah selesai dengan subtes ini, dan mari kita lanjutkan ke subtes berikutnya

Penilaian:
  • Skor 1 untuk setiap jawaban yang benar, 0 untuk jawaban yang salah. 
  • Skor tertinggi: 25

Catatan:
  • Bila ada OP yang memberikan dua buah jawaban atau lebih, maka pemeriksa harus menanyakan pada OP mana jawaban yang dianggap paling benar. Demikian pula bila jawaban OP kurang lengkap, pemeriksa harus meminta OP untuk memperjeias jawabannya. 
  • Bila terjadi kegagalan menjawab pada pertanyaan-pertanyaan yang mudah sebaiknya dimintai keterangan lebih lanjut (inquiry). Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan apakah kegagalan tersebut disebabkan oleh keadaan yang sifatnya sementara atau mungkin merupakan indikasi dari adanya gangguan mental.
  • Semua keterangan yang diberikan oleh OP selama dilakukan inquiry harus dicatat secara verbatim oleh pemeriksa, karena informasi ini akan sangat berguna pada saat dilakukan interpretasi secara kualitatif.

2. GENERAL COMPREHENSION (pengertian umum)
Katakan pada OP : "Kepada saudara akan saya ajukan beberapa pertanyaan, silakan saudara jawab pertanyaan tersebut secara singkat dan jelas".

Kemudian pemeriksa mulai membacakan secara jelas pertanyaan nomor urut l (satu) dari subtes comprehension yang berbunyi, “Apakah yang akan saudara lakukan jika saudara menemukan sebuah amplop di jalan, dalam keadaan tertutup, beralamat lengkap serta berprangko baru yang cukup ?"

(Jawabannya ditunggu. Apabila dalam jangka waktu 10-15 detik OP belum juga menjawab, pertanyaannya bisa diulang kembali, tetapi tidak boleh disingkat atau diubah. Pemeriksa menuliskan setiap jawaban OP pada lembar jawaban WB secara verbatim atau kata demi kata).

Penilaian:
  • Skor 2 untuk jawaban yang benar dan lengkap, skor 1 untuk jawaban yang kurang lengkap dan skor 0 untuk jawaban yang salah. Jawaban tersebut dinilai atas dasar derajat umum dan kualitas jawaban. 
  • Skor tertinggi: 20

Catatan:
  • Pada subtes comprehension ini terdapat 10 pertanyaan dan ada 2 (dua) pertanyaan pengganti yang disediakan bagi pertanyaan yang tidak dipakai, tetapi pertanyaan pengganti tersebut tidak boleh dipakai hanya karena OP gagal dalam suatu pertanyaan yang khas. Pertanyaan pengganti harus ditetapkan untuk dipakai sebelum dimulainya pelaksanaan tes.
  • Jawaban yang diberikan oleh OP pada subtes comprehension ini biasanya merupakan penjelasan atau uraian tentang keputusan yang diambil oleh OP tentang hal-hal tertentu. Oleh karena itu pemeriksa perlu meminta penjelasan pada OP bila ada jawaban yang kurang jelas.
  • Jika pertanyaan pertama tidak dapat dijawab atau jawaban kurang sempurna, maka pemeriksa diperbolehkan memberitahu jawaban yang benar, tetapi khusus untuk pertanyaan pertama ini saja. Oleh karena itu untuk pertanyaan pertama ini OP tidak mendapat nilai.
  • Hasil jawaban OP atas subtes Comprehension ini merupakan salah satu data untuk interpretasi kualitatif, oleh karena itu pemeriksa dianjurkan mencatat semua jawaban subyek secara lengkap satu demi satu secara rinci (verbatim), bukan merupakan kesimpulan dari pemeriksa sendiri.

3. ARITHMETICAL REASONING (kecakapan berhitung)
Ada 10 soal untuk subtes ini, 8 buah soal pertama disajikan dengan instruksi sebagai berikut:

"Saya ingin menyaksikan kecakapan saudara dalam berhitung. Saya akan membacakan soal-soalnya, silakan sudara menjawabnya. Marilah kita mulai".

Pemeriksa membacakan secara berurut satu demi satu soal-soal No.1 s/d No.8 dengan kecepatan yang wajar. Susunan kata dari soal-soal tersebut tidak boleh diubah, tetapi diperkenankan untuk mengulangnya. Bila OP tidak dapat menjawab suatu soal dalam batas waktu yang telah ditetapkan, maka OP dianggap gagal, kemudian pemeriksa melanjutkan ke soal berikutnya dengan mengatakan :

"Nah, sekarang silakan coba soal berikut ini"

Bila soal No. 1 s/d No. 8 telah selesai diberikan, sajikanlah soal No. 9 dan No. 10 untuk dibaca sendiri oleh OP dan katakahlah :

“Bacalah soal ini dengan bersuara dan jawablah, saudara tidak diperkenankan menggunakan kertas buram atau alat bantu lainnya"

Catatan:
  • Subtes arithmetic ini dapat dimulai dari persoalan yang menurut perkiraan pemeriksa dapat segera dijawab oleh OP tetapi juga tidak terlalu mudah, biasanya dapat diberikan pada orang dewasa normal atau anak-anak muda cerdas (Wechsler, 1944), namun demikian menurut Rapaport (1976) sebaiknya semua persoalan diberikan termasuk soal-soal yang mudah, karena ia berpendapat bahwa kegagalan pada persoalan yang mudah justru mempunyai arti psikologis tertentu.
  • OP diperkenankan menyelesaikan persoalan meskipun batas waktu telah terlewati (untuk penilaian tetap dianggap gagal). Bila waktu terlewati hanya beberapa detik saja dan persoalan dijawab dengan benar maka nantinya pada saat interpretasi kualitatif perlu dipertimbangkan nilai "weighted score".
  • Jika OP menjawab cepat tetapi salah, pemeriksa dapat mengatakan bahwa jawabannya itu salah, dan bila OP berhasil membetulkan jawabannya sebelum batas waktu, maka untuk persoalan tersebut ia mendapat nilai ½ (setengah). Jawaban yang salah juga perlu di-inquiry untuk mengetahui disebabkan gangguan sesaat atau prinsip (Rapaport, 1976).

Penilaian:

Setiap soal yang dijawab dengan benar dan masih dalam batas waktu yang ditetapkan mendapat skor 1. Adapun batas waktu yang dimaksud adalah sbb :

15 detik untuk soal-soal nomor 1, 2 dan 3 60 detik untuk soal-soal nomor 7 dan 8
30 detik untuk soal-soal nomor 4, 5 dan 6 120 detik untuk soal-soal nomor 9 dan 10.

Bonus:

Soal No. 9 dan No. 10 masing-masing mendapat:
  • Tambahan skor 1,bila dijawab dengan betul dalam waktu ≤. 40 detik
  • Tambahan skor 2,bila dijawab dengan betul dalam waktu ≤.15 detik
Skor tertinggi: 14

4. DIGIT SPAN (deret angka)
Sebelum subtes ini diberikan harus diusahakan agar suasana sekitar tempat pemeriksaan tenang, tidak berisik dan tidak mengganggu perhatian OP. Digit Span terdiri dari dua bagian, yaitu Digit Forward (deret maju) dan Digit Backward (deret mundur).

Gunakanlah susunan angka deret maju yang tersedia dan katakanlah pada OP :

"Saya akan menyebutkan beberapa buah angka, dengarkan baik-baik. Setelah saya selesai mengucapkannya, silakan segera saudara ulangi".

Misalnya sebagai contoh : Bila saya mengucapkan 7-1-9, bagaimana saudara harus mengulanginya ?

Pemeriksa menyebutkan setiap angka secara datar, dengan kecepatan 1 detik setiap angka. Bila OP berhasil mengulanginya secara tepat, katakanlah :

Ya, benar!!! Marilah kita mulai

Digit Forward (digit maju):

Pemeriksa mulai menyebutkan angka-angka deret maju yang telah disediakan pada manual atau formulir jawaban dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Jika OP berhasil dengan tepat mengulanginya, berilah tanda (+) pada deret angka tersebut, kemudian lanjutkan dengan deretan angka berikutnya dengan jumlah digit yang lebih panjang.
  • Jika gagal berilah tanda (-) pada deret bersangkutan, kemudian berikanlah susunan kedua, yaitu deret angka yang jumlah digitnya sama dengan deret angka yang gagal.
  • Hentikan pemberian deret maju bila OP gagal dua kali pada jumlah digit yang sama.

Digit Backward (deret mundur):

Setelah digit maju selesai diberikan, katakanlah pada OP :

"Sekarang akan saya sebutkan beberapa buah angka lagi, tetapi kali ini saudara harus mengulanginya dari belakang. Sebagai contoh, bila saya menyebutkan : 7-1-9, maka saudara harus mengulanginya dengan mengatakan: 9-1-7. Apakah ada pertanyaan ?"

Ditunggu sebentar. Bila tidak ada pertanyaan maka pemeriksa mulai menyebutkan angka-angka deret mundur sesuai ketentuan yang sama dengan deret maju)

Penilaian:
  • Skor diberikan untuk seri terakhir, baik deret maju maupun deret mundur yang diulang oleh OP dengan benar.
  • Skor tertinggi: 17

Catatan:
Pemeriksa dianjurkan untuk menanyakan bagaimana OP mengingat deret angka dan mencatat semua tingkah laku yang ditampilkannya selama subtes ini diberikan. Misalnya, apakah dalam mengingat deret angka-angka tersebut OP menggunakan gerakan-gerakan motorik, membayangkan secara khayali atau tingkah laku lain yang dijadikan sarana untuk mengingat kembali deret angka yang disajikan oleh pemeriksa.

5. SIMILARITIES (persamaan)
Terdiri dari dua belas pasang kata, dimana setiap pasangan mempunyai kesamaan dalam hal-hal tertentu. Katakanlah pada OP:

“Saya akan menyebutkan dua nama benda yang ada persamaannya, atau dalam beberapa hal serupa. Hendaknya saudara jelaskan dalam hal apa kedua benda itu serupa".

Misalnya:

"Apakah persamaan antara jeruk dan pisang"

Ya, benar!!!

Bila OP menjawab keduanya buah-buahan atau mengatakan sama-sama buah. Kemudian pemeriksa melanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan lain sesuai daftar pada formulir serta mencatat semua jawaban OP secara verbatim).

Penilaian:
  • Jawaban diberi skor 2, 1 atau 0 tergantung pada kualitas jawaban dengan berpedoman pada kunci jawaban. Skor tertinggi: 24

Catatan:
  • Subtes similarities ini mengungkap pembentukan konsep verbal. Bila jawaban OP menunjukkan tingkat konseptual yang tinggi maka skornya 2, kemampuan konseptual yang rendah diskor 1, dan bila jawaban salah diberi skor 0.
  • Bila OP gagal menjawab soal pertama, maka pemeriksa diperkenankan memberikan jawaban yang benar dengan mengatakan: "Keduanya sama-sama buah-atau keduanya dapat dimakan". Dengan sendirinya kalau bantuan ini diberikan maka tidak ada skor untuk soal nomor satu ini.
  • Pembetulan jawaban secara spontan dibenarkan.
  • Jawaban ganda hendaknya diinquiry untuk meminta ketegasan jawaban mana yang dianggap paling tepat oleh OP. Adakalanya jawaban ganda yang merusak tingkat konseptual dapat menurunkan skor OP.

6. VOCABULARY (perbendaharaan/kosa kata)
Katakanlah pada OP:

"Saya akan menyebutkan beberapa buah kata satu demi satu. Silakan saudara menjawab dengan menyebutkan arti dari masing-masing kata tersebut".

Misalnya: "Apakah arti jeruk?"

Ya, benar!!!

(Bila OP menjawab benar, kemudian pemeriksa melanjutkan dengan menanyakan arti dari masing-masing kata yang tersedia, serta mencatat semua jawaban OP secara lengkap satu demi satu pada lembaran jawaban WB)

Penilaian :
  • Jawaban diberi skor 1, ½ atau 0 sesuai dengan kunci jawaban.
  • Skor tertinggi : 42

7. PICTURE ARRANGEMENT (menyusun gambar)
Sajikanlah kartu contoh seri pertama dalam keadaan tercampur (sesuai nomor urut yang tercantum di belakang kartu gambar). Kemudian katakanlah pada OP :

“Gambar-gambar ini mengibaratkan seekor burung yang sedang membuat sarangnya"

"Sebagaimana saudara lihat susunan gambar ini'salah"

Tetapi bila saudara menyusunnya dengan benar seperti yang saya lakukan ini"

(Pemeriksa menyusun gambar dengan benar)

"Lihatlah, gambar ini nyata ceritanya"

“Pada gambar pertama, burung itu sedang membuat sarangnya"

“Pada gambar kedua, menunjukkan telur burung itu"

"Pada gambar ketiga, burung itu member makan anak-anaknya"

(Pemeriksa berhenti sebentar)

“Nah, sekarang akan saya sajikan kepada saudara gambar-gambar lain, hendaknya saudara menyusunnya sehingga membentuk cerita hidup dan masuk akal, setiap seri gambar yang saya sajikan ini selalu dalam keadaan tercampur. Coba saudara susun seri gambar ini"

(Pemeriksa menyajikan seri Rumah sesuai nomor urut di belakang kartu gambar)

"Jika telah selesai menyusunnya, katakanlah : sudah ///"

(Pemeriksa lalu melanjutkan dengan penyajian seri kartu gambar berikutnya)

Catatan:
  • Pada bagian belakang setiap gambar tercantum nomor urut penyajian yang ditulis dengan angka-angka 1-2-3 dan seterusnya sesuai jumlah gambar dalam seri itu.
  • Sedangkan susunan yang benar ditandai pada bagian belakang setiap gambar dengan keurutan huruf sebagaimana yang telah ditetapkan. Misalnya : PAT untuk rumah, ABCD untuk penodongan, LMNO untuk elevator dan sebagainya.
  • Setiap seri gambar ada batas waktu bagi OP untuk menyusunnya, untuk seri IKAN dan TAKSI ada tambahan nilai bila OP mampu menyelesaikan dalam waktu tertentu.
  • Bila pemeriksa sulit memastikan apakah OP telah selesai atau belum dengan susunanannya, maka pemeriksa dapat mengatakan : "Katakanlah selesai bila saudara telah menyelesaikan suatu seri gambar".
  • Setiap kali OP selesai menyusun satu seri gambar, tanyakanlah bagaimana jalan pikirannya dalam menyusun gambar tsb, dan kesemuanya dicatat oleh pemeriksa.

Penilaian:
  • Seri kartu gambar Rumah, Penodongan dan Elevator diberi skor 2 bila disusun dengan benar, skor 0 bila salah.
  • Seri kartu gambar Main mata, Ikan dan Taksi diberi skor 3, 2, 1 atau 0 sesuai ketentuan dan ada tambahan nilai bagi seri Ikan dan Taksi.
  • Skor tertinggi : 21


8. PICTURE COMPLETION (melengkapi gambar)
Katakan pada OP :

“Saya akan memperlihatkan kepada saudara beberapa buah gambar. Pada setiap gambar ada bagian pentingnya yang hilang, perhatikanlah sungguh-sungguh gambar tersebut dan katakanlah bagian penting apa dari gambar itu yang hilang".

"Perhatikanlah gambar ini"

(Pemeriksa menunjukkan gambar pertama dan berkata)

"Bagian penting apa dari gambar ini yang hilang"

(tunggu sebentar)

"Ya, benar"

(Bila OP menjawab benar, dan lanjutkan dengan gambar-gambar berikutnya)

Catatan:

  • Bila pada gambar pertama OP menjawab salah, maka pemeriksa menunjukkan bagian yang hilang dengan mengatakan : "Lihatlah disini tidak ada hidungnya".
  • Pada gambar ke dua juga tunjukkan bahwa kumisnya separuh tidak ada atau hilang
  • Pada gambar ke tiga dan seterusnya pemeriksa tidak diperkenankan lagi menolong OP (orang percobaan)
  • Bila OP menunjukkan bagian hilang yang kurang penting, pemeriksa dapat mengatakan "Ya, tetapi bagian penting manakah yang tidak ada atau hilang"
  • Waktu bagi OP untuk meneliti setiap gambar sekitar 15-20 detik. Bila dalam batas waktu tersebut OP tidak bisa menyebutkan bagian penting yang hilang, maka OP dianggap gagal dan pemeriksa dapat melanjutkan dengan menyajikan gambar-gambar berikutnya.


Penilaian:
Skor 1 untuk setiap gambar yang dijawab dengan benar.

Jika pada gambar No. 11 (bayangan lengan pada cermin) dijawab oleh OP :

"kakinya tidak ada"

maka pemeriksa mengatakan:

“Ya, apa lagi ?"

(Jika jawaban tetap salah maka OP dianggap gagal)

Skor tertinggi:15

9. OBJECT ASSEMBLY (merakit obyek)

Ada tiga persoalan dalam percobaan ini, yaitu : Boneka, Kepala dan Tangan. Sajikan potongan bagian dalam urutan tersebut di atas sesuai petunjuk pada diagram yang telah ditetapkan.

Boneka
(Pemeriksa menyajikan potongan bagian Boneka sesuai petunjuk diagram)

Kemudian katakanlah pada OP :
“Kalau bagian-bagian ini disatukan, maka akan terbentuk sesuatu benda, Sllakan saudara menyusunnya secepat mungkin"

(batas waktu : 2 menit)

Kepala
(Pemeriksa menyajikan potongan bagian Kepala sesuai petunjuk pada diagram)

Katakan pada OP:
"Susunlah bagian-bagian ini secepat mungkin"
(batas waktu : 3 menit)

Tangan
(Setelah pemeriksa mengatur penyajian potongan bagian Tangan sesuai petunjuk/gambar dalam buku soal)

Katakanlah pada OP:
"Susunlah bagian-bagian ini secepat mungkin"

(batas waktu : 3 menit)

Catatan:

  • Ingat, pemeriksa harus menyajikan masing-masing potongan bagian sesuai diagram petunjuk yang telah ditetapkan.
  • Kerapihan kerja OP perlu diperhatikan


Penilaian:
Skor ditetapkan berdasarkan ketepatan susunan masing-masing bagian obyek, berkisar 0 s/d 6. Ada tambahan nilai pada percobaan Kepala dan Tangan bila bagian-bagian obyek ini disusun dalam batas waktu tertentu. (lihat tabel penilaian)

Skor tertinggi: 26

10. BLOCK DESIGN (menyusun kubus)

Pemeriksa meletakkan 4 buah kubus di depan OP, kemudian pemeriksa mengambil salah satu dari empat kubus tersebut dan tunjukkan pada OP, kemudian katakanlah:

"Lihatlah kubus-kubus ini berbeda-beda warna pada masing-masing sisinya. Ada sisi

yang berwama merah, ada yang berwarna putih dan ada yang berwarna separoh

merah dan separoh putih. Ukuran dan kubus-kubus ini persis sama besarnya"

Selanjutnya pemeriksa menunjukkan Pola Contoh I kepada OP dan katakanlah:

"Saudara lihat, pola ini seluruhnya berwarna merah, sehingga untuk membuatnya

mestinya demikian"

(Pemeriksa menyusun kubus sesuai Pola Contoh I, dan tanyakan pada OP)

"Apakah saudara sudah mengerti ???"

(Berhenti sebentar, lalu pemeriksa mengambil Pola Contoh II dan katakan pada OP)

"Mari kita coba yang lain. Ini lebih sulit"

(Pemeriksa mengumpulkan kubus-kubus tersebut dan menyusun Pola Contoh II. Kemudian pemeriksa menjelaskan kepada OP bagaimana dua tengahan pola dapat disatukan).

"Apakah saudara benar-benar sudah mengerti!"

Perhatian:

Jika OP sudah benar-benar mengerti, maka dimulailah pelaksanaan tes yang sebenarnya dimana pemeriksa menyajikan Kartu Pola-1 dan berkata :

"Sekarang saya berikan pada saudara 4 buah kubus, silakan saudara susun sesuai dengan pola pada kartu ini. Ya ... mulai!!!"

Ya, benar

(Jika OP telah selesai menyusun dengan benar)

Kemudian pemeriksa mengaduk-aduk kembali kubus-kubus tersebut, kemudian menyajikan Kartu Pola-2 dan berkata :

"Sekarang silakan saudara susun yang ini"

(Lanjutkan sampai dengan menyusun Pola-4 dan ingat ketentuan batas waktu)

Setelah Pola-4 selesai dikerjakan oleh OP, maka pemeriksa menambahkan buah kubus lagi sambil berkata :

“Nah, sekarang dengan menggunakan 9 buah kubus,silakan saudara membuat pola

ini"

(Pemeriksa menunjukkan/menyajikan Kartu Pola-5)

Demikian pula instruksi yang diberikan untuk penyusunan Pola-6. Setelah OP selesai menyusun Pola-6 dan pemeriksa telah mencatat hasilnya, pemeriksa menyajikan tujuh kubus sisanya dan berkata :

"Sekarang buatlah pola seperti ini dengan menggunakan 16 buah kubus"

Bila OP telah selesai menyusun Pola-7, katakan pada OP :

Nah, kita sudah selesai dengan subtes ini, terimakasih!!.

Penilaian:

Skor 6, 5, 4, 3 diberikan bagi susunan yang benar dalam batas waktu tertentu sesuai dengan tabel skoring. Bila OP tidak berhasil menyusun dengan benar atau tersusun secara benar tetapi melebihi batas waktu yang telah ditetapkan, maka diberi skor 0.

Skor tertinggi: 42

11. Digit Symbol (deret simbol/koae)

Mari kita lanjutkan dengan res berikutnya!!

“Lihatlah kotak-kotak ini (pemeriksa menunjukkan 9 kotak kunci). Bila saudara perhatikan maka pada masing-masing kotak bagian atas terdapat nomor dan di bagian bawah terdapat tanda-tanda tertentu".

Sekarang coba saudara perhatikan bagian ini.

(pemeriksa menunjukkan kotak contoh dan katakan pada OP :)

Pada kotak bagian atas terdapat nomor, tetapi kotak bagian bawahnya masih kosong. Pada kotak-kotak yang masih kosong ini harus saudara isikan dengan tanda yang

sesuai, seperti yang terdapat pada kunci.

(pemeriksa menunjukkan kotak kunci satu persatu).

Jadi begini:

Di sini nomor 2, jadi saudara harus mengisi kotak dibawahnya dengan tanda ini ( ). Pada kotak ini berisi nomor 1, jadi saudara harus mengisi kotak dibawahnya dengan tanda ini (-), (pemeriksa memberi contoh sampai dengan kotak ke-5, sementara OP mengisi tiga kotak contoh berikutnya).

Perhatian:

Jika OP telah memahami petunjuk, pemeriksa berhenti sebentar dan katakan pada OP

“Nah, sekarang mulai dari sini (pemeriksa menunjukkan tempat mulainya), saudara harus mengisi sebanyak mungkin kotak yang kosong ini. Lakukanlah secara berurutan dan jangan ada yang terlewati. Ya.. mulai!!!"

Batas waktu percobaan ini 90 detik. Oleh karena itu, setelah berjalan 90 detik pemeriksa mengatakan :

"Berhenti!!!" Nah, kita telah selesai dengan subtes ini, terimakasih.

Penilaian :

Skor 1 untuk setiap tanda yang diisikan dengan benar pada tempatnya. Ketepatan dan kerajinan tidak diperhitungkan, akan tetapi tanda yang ditulis oleh OP harus jelas. Tanda N terbalik jika ditulis sebagai huruf N diberi skor 1/2 . Skor tertinggi: 67.

Catatan:
  • Percobaan ini diperoleh dari The Army Performance yang telah dimodifikasi, baik petunjuk maupun batas waktunya.
  • Pemeriksa hendaknya melakukan inquiry terhadap penulisan suatu simbol yang ganjil atau di luar kebiasaan pada umumnya.
  • Pemeriksa juga perlu mencatat perubahan cara kerja dan kecepatan kerja OP, tegasnya pemeriksa perlu melakukan observasi sehubungan dengan cara kerja OP.

C. ADMINISTRASI TES BENTUK PENDEK

Administrasi tes bentuk pendek berguna untuk maksud-maksud screening, namun kelemahannya mengorbankan data Minis. Bentuk pendek yang umum dipakai, terdiri dari 2 (dua) subtes kelompok verbal (arithmetic dan vocabulary) dan 2 (dua) dari kelompok performace (block design dan picture arrangement). Subtes-subtes tersebut kemudian di skor untuk menentukan IQ keseluruhan individu. Administrasi tes bentuk pendek ini memiliki korelasi tinggi (0,95) dengan administrasi penuh.

Ada lagi administrasi tes bentuk pendek yang memasukkan seluruh skala verbal ditambah block design (korelasinya dengan administrasi penuh 0,86), atau bentuk pendek lainnya seperti arithmetic, block design dan vocabulary (korelasinya 0,84).

Sedangkan bentuk yang sangat pendek dan populer adalah kombinasi vocabulary dan block design. Masing-masing subtes berkorelasi tinggi dengan g-faktor] dan Full Scale IQ. Meskipun berguna untuk screening tetapi tidaklah cukup untuk pengklasifikasian.

Cara pendek lain adalah dengan memberikan semua subtes namun dengan hanya memberikan 1/3 dari item-itemnya.

Sekian artikel tentang Petunjuk Pelaksanaan Tes WBIS Pada Masing-Masing Subtes.

Posting Komentar untuk "Petunjuk Pelaksanaan Tes WBIS Pada Masing-Masing Subtes"