Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tahap-Tahap Dalam Wawancara atau Interview

Tahap-Tahap Dalam Wawancara atau Interview - Suatu kegiatan wawancara dapat terjadi karena adanya tujuan yang telah ditetapkan dengan serius, dengan begitu setiap jenis/tipe wawancara akan memiliki struktur tertentu yang disesuaikan dengan hasil yang diharapkan. Meskipun bentuknya akan bervariasi, namun secara umum prinsip-prinsip dan teknik dasar wawancara akan tetap berlaku dalam 3 (tiga) bagiannya, yaitu :
  1. Pembukaan/Pendahuluan; 
  2. Inti/tubuh dan 
  3. Penutupan. 
Tahap-Tahap Dalam Wawancara atau Interview_
image source: imgkid.com

Panduan Wawancara

Sebelum memulai kegiatan wawancara ada baiknya disiapkan panduan wawancara yang berisi garis besar tentang topik dan sub-topik yang akan diperbincangkan dalam wawancara. Panduan wawancara bukanlah daftar pertanyaan, namun berupa urut-urutan topic-sub-topik yang akan digali melalui serangkaian pertanyaan. Dengan begitu panduan wawancara akan membimbing kita untuk fokus terhadap topic yang akan dibahas serta membantu kita untuk mengingat dan melakukan pencatatan hasilnya.

Panduan wawancara adalah urutan garis besar topik yang secara sistematis akan menuntun kita untuk sampai pada isu / topik permasalahan yang ingin dikethui. Beberapa diantaranya adalah :
  • Panduan Jurnalis secara tradisional akan memandu melalui urutan 6 kata kunci, yaitu siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana atau dikenal dengan 5W+1H (Who, What, When, Where, Why and How)
  • Panduan melalui urutan waktu, adalah memperlakukan topic dan sub topi secara kronologis berdasarkan waktu kejadian.
  • Panduan melalui urutan ruang, adalah melihat topik permasalahan berdasarkan dimensi ruang, seperti kiri-kanan, atas-bawah, depan-belakang, petunjuk arah, denah ruangan atau peta suatu tempat.
  • Panduan melalui urutan sebab-akibat, adalah memahami topik permasalahan dengan melihat proses yang terjadi. Dapat dimulai dari factor penyebabnya, kemudian terjadinya suatu proses yang berakibat/berdampak atau menimbulkan efek tentang/kepada sesautu. Atau dapat juga dengan urutan terbalik, dimulai dari dampak/akibatnya, kemudian ditelusuri factor-faktor penyebabnya.
  • Panduan melalui urutan solusi masalah, adalah memahami suatu topic dengan mengemukakan permaslahan yang terjadi/dialami, dilanjutkan dengan mendiskusikannya untuk mencari / menemukan solusi sebagai saran atau jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Bagian-bagian Wawancara

Dalam wawancara terdapat bagian-bagian tertentu yang dapat dipandang sebagai bagian-bagian dari wawancara :

a. Permulaan atau Pendahuluan wawancara
Pada bagian ini terutama ditujukan untuk mendapatkan hubungan yang baik (dalam mengadakan kontak pertama) antara interviewer dengan interviewee dan biasanya diisi dengan menyampaikan maksud dan tujuan dari interview itu. Peranan bagian ini penting, karena dengan mengadakan kontak yang pertama ini akan memberikan gambaran tentang jalannya interview selanjutnya. Kalau telah terjadi hubungan yang baik dan timbul perasaan saling mempercayai, maka hal ini telah merupakan sumbangan yang besar artinya dalam perkembangan interview selanjutnya.

b. Inti Interview
Bagian ini merupakan bagian di mana maksud serta tujuan interview harus dapat dicapai. Bila maksud dari interview untuk mengumpulkan data tentang latar belakang sosial, maka pada bagian ini maksud itu harus bisa dicapai.

c. Akhir Interview
Bagian ini merupakan bagian di mana interview mulai berakhir. Interview dapat ditutup dengan mengadakan penyimpulan tentang apa yang telah dibicarakan (misalnya :dalam konseling interview). Kadang-kadang interview ditutup dengan menentukan waktu kapan interview itu akan dilanjutkan lagi, bila masih dibutuhkan mengadakan interview lagi.

Tahapan Langkah Wawancara

Pedoman/petunjuk wawancara secara garis besar, sebagai berikut :

1. Persiapan
  • Menentukan tujuan. 
  • Menetapkan bentuk pertanyaan (pertanyaan bebas atau terpimpin).
  • Menetapkan responden yang diperkirakan sebagai sumber informasi.
  • Menetapkan jumlah responden yang akan diwawancarai.
  • Menetapkan jadwal pelaksanaan wawancara dan 
  • Mengadakan hubungan dengan responden.

2. Pelaksanaan
  • Memilih pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar terarah dan dibutuhkan dalamrangka mengumpulkan informasi. 
  • Mengadakan wawancara.

3. Penutup
  • Menyusun laporan wawancara secara sistematis 
  • Mengadakan evaluasi tentang pelaksanaan wawancarag. 
  • Mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaanwawancara itu.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Wawancara

Agar wawancara dapat mencapai hasil yang baik perlu adanya beberapa hal yangharus diperhatikan dalam mengadakan wawancara :
  1. Orang yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai latar belakang tentang apa yang akan ditanyakan, karena yang akan ditanyakan perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, agar wawancara dapat berlangsung dengan lancar, sistematis, dan teratur.
  2. Pewawancara harus menjelaskan dengan sebaik-baiknya apa maksud serta tujuan dari wawancara tersebut.
  3. Dalam wawancara harus dijaga agar selalu ada hubungan yang baik. Hubungan baik ini merupakan sumbangan yang besar di dalam jalannya atau hasil wawancara yangakan dapat dicapai.
  4. Pewawancara atau pembimbing harus mempunyai sifat dapat dipercaya. Rahasia dari individu yang diwawancarai atau klien harus dapat disimpan dengan baik,sebab kalau tidak demikian, kemungkinan klien tidak akan mengutarakan sesuatu kepada wawancara dengan terbuka.
  5. Pertanyaan hendaknya diajukan dengan hati-hati, teliti dan kalimatnya harus jelas.
  6. Harus dijaga jangan sampai ada hal-hal yang mungkin mengganggu jalannya wawancara. Bila ada hal-hal yang sekiranya dapat mengganggu, sebaiknya hal-hal tersebut disingkirkan lebih dahulu.
  7. Bahasa yang digunakan oleh pewawancara harus disesuaikan dengan kemampuan yang diwawancarai.
  8. Sekalipun pertanyaan-pertanyaan telah dipersiapkan terlebih dahulu supaya sistematis, tetapi didalam memberikan pertanyaan-pertanyaan jangan sampai kaku, masing-masing pertanyaan dapat diperluas kepada hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan itu.
  9. Pewawancara atau pembimbing harus menjaga jangan sampai ada waktu diam yang terlalu lama. Hal yang demikian akan mematikan suasana wawancara.
  10. Pewawancara harus mengadakan kontrol di dalam wawancara. Kalau ada hal-hal yang bertentangan satu dengan yang lainnya perlu pewawancara mencari ketegasan.
  11. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengadakan kontrol di ajukan setelah wawancara sampai kepada suatu titik tertentu. Jadi jangan sampai memotong pembicarann,karena ini akan mengganggu jalannya wawancara.
  12. Lamanya waktu wawancara sebenarnya tergantung, kepada masalahnya. Tetapi pada umumnya wawancara yang terlalu lama akan melelahkan kedua belah pihak.Karenanya waktu wawancara sekitar 30 menit merupakan waktu yang cukup.
  13. Di dalam wawancara hendaknya dihindari aku dari pewawancara atau pembimbing. Jangan samapai aku tersebut ditonjol-tonjolkan.
  14. Individu yang sukar berbicara tidak boleh dipaksa untuk memberikan keterangan /penjelasan dengan panjang lebar.
  15. Tidak terlalu banyak membuat catatan selama wawancara berlangsung. Selalu harus minta ijin pada individu untuk membuat catatan seperlunya.
  16. Menghindari pertanyaan yang sugestif, yang mendorong responden untuk memberikan jawaban yang baik dan hindarkan pertanyaan yang hanya menuntut jawaban ya atau tidak.


Sekian artikel tentang Tahap-Tahap Dalam Wawancara atau Interview.

Posting Komentar untuk "Tahap-Tahap Dalam Wawancara atau Interview"