Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Sifat, dan Tujuan Pengendalian Sosial + Contoh

Pengertian, Sifat, dan Tujuan Pengendalian Sosial Beserta Contoh - Kita ketahui sifat individu dan masyarakat tidak statis. Terdapat berbagai inovasi dan bentuk-bentuk kreatifitas yang mengubah kondisi sebelumnya. Tidak bisa dinafikan perubahan-perubahan memang diperlukan untuk mencapai kondisi masyarakat yang lebih baik. Tetapi perubahan juga menyebabkan kondisi yang tidak stabil pada status dan peranan serta norma/nilai yang selama ini berlaku. Untuk itu diperlukan suatu upaya pengendalian sosial.

Menurut Berger (1978) Pengendalian Sosial adalah: berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang. Roucek (1965) mengemukakan bahwa Pengendalian Sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok.

Jadi Pengendalian sosial adalah suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang / membangkang.

Pengertian, Sifat, dan Tujuan Pengendalian Sosial + Contoh_
image source: news.okezone.com
baca juga: Pengertian, Ciri, dan Fungsi Struktur Sosial Menurut Ahli

Sifat Pengendalian Sosial

Dua sifat dalam pengendalian sosial tersebut yaitu :
  • Preventif: yaitu pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran, artinya mementingkan pada pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran.
  • Represif: adalah pengendalian sosial yang dilakukan setelah orang melakukan suatu tindakan penyimpangan (deviasi). Pengendalian sosial ini bertujuan untuk memulihkan keadaan seperti sebelum terjadinya tindakan penyimpangan.

Tujuan Pengendalian Sosial

Tujuan pengendalian sosial adalah terciptanya suatu keadaan yang serasi antara stabilitas dan perubahan di dalam masyarakat. Sebelum terjadi perubahan, dalam masyarakat sudah terkondisi suatu keadaan yang stabil, selaras, seimbang dan sebagainya. Adanya perubahan, menyebabkan terjadi keadaan yang tidak stabil. Tujuan pengendalian sosial untuk memulihkan keadaan yang serasi seperti sebelum terjadinya perubahan.

Berikut ini adalah cara cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan sosial masyarakat :

  • Pengendalian Lisan (Pengendalian Sosial Persuasif)
    Pengendalian lisan diberikan dengan menggunakan bahasa lisan guna mengajak anggota kelompok sosial untuk mengikuti peraturan yang berlaku.
  • Pengendalian Simbolik (Pengendalian Sosial Persuasif)
    Pengendalian simbolik merupakan pengendalian yang dilakukan dengan melalui gambar, tulisan, iklan, dan lain-lain. Contoh : Spanduk, poster, Rambu Lalu Lintas, dll.
  • Pengendalian Kekerasan (Pengendalian Koersif)
    Pengendalian melalui cara-cara kekerasan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membuat si pelanggar jera dan membuatnya tidak berani melakukan kesalahan yang sama. Contoh seperti main hakim sendiri.

Tatanan Sosial

Kita hidup dalam suatu lingkungan sosial yang bukan apa adanya. Atas dasar pemenuhan kebutuhan, individu-individu membentuk lingkungan sosial tertentu, di mana individu-individu tersebut saling berinteraksi atas dasar status dan peranan sosialnya yang diatur oleh seperangkat norma dan nilai. Suatu lingkungan sosial di mana individu-individunya saling berinteraksi atas dasar status dan peranan sosial yang diatur oleh seperangkat norma dan nilai diistilahkan dengan tatanan sosial atau social order.

Lingkungan sosial tersebut mempunyai sejumlah prasyarat yang menjadikannya dapat terus berjalan dan bertahan. Prasyarat-prasyarat inilah yang kita sebut tatanan sosial (sosial order). Konsep tatanan sosial merupakan konsep dasar yang harus dipahami dengan baik oleh mereka yang mempelajari sosiologi. Karena konsep tatanan sosial ini terkait erat dengan konsep-konsep dasar lainnya. Apabila kita memahami dengan baik konsep-konsep dasar ini, maka kita akan dapat menganalisis fenomena sosial dengan baik.

Prinsip yang bisa kita ambil adalah adanya pengaturan dan ketertataan dari suatu lingkungan sosial. Demikian juga dengan tatanan sosial. Semua persyaratan, antara lain adanya sejumlah individu, interaksi, status dan peranan, nilai dan norma serta proses harus terpenuhi sehingga tatanan sosial tersebut bisa tetap berlangsung dan terpelihara.


Sekian artikel tentang Pengertian, Sifat, dan Tujuan Pengendalian Sosial Beserta Contoh.

Posting Komentar untuk "Pengertian, Sifat, dan Tujuan Pengendalian Sosial + Contoh"