Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Dampak Organisasi Pembelajaran Menurut Ahli

Pengertian dan Dampak Organisasi Pembelajaran Menurut Ahli - Membahas tentang definisi organisasi pembelajaran, dampak organisasi pembelajaran, organisasi pembelajaran sebagai jaringan pembelajaran dinamis, siklus pembelajaran, langkah-langkah membangun organisasi pembelajaran, teori-teori motivasi. Melalui artikel ini diharapkan mampu memahami definisi organisasi pembelajaran dan dampak organisasi pembelajaran.

Senge (2006) mendefinisikan organisasi pembelajaran sebagai berikut:
“Organizations where people continually expand their capacity to create the results they truly desire, where new and expansive patterns of thinking are nurtured, where collective aspiration is set free, and where people are continually learning how to learn together.”

Pengertian dan Dampak Organisasi Pembelajaran Menurut Ahli_
image source: www.pinterest.com
baca juga: Organisasi Pembelajaran sebagai Jaringan Pembelajaran Dinamis

Senge (2006) memeperkenalkan lima disiplin untuk menjadi the Learning Organization, yaitu :

1. Berpikir Sistem (System Thinking) :
berpikir dalam keseluruhan untuk dapat melihat pola-pola yang berulang untuk dicermati kalau perlu diwaspadai;

2. Kepiawaian Pribadi (Personal Mastery):
mengembangkan kompetensi, kemajuan spiritual, dan kreatif-untuk dapat melihat realitas secara jernih;

3. Model Mental (Mental Model):
pengembangan model mental yang mengutamakan nilai dan prinsip-prinsip;

4. Visi Bersama (Shared Vision):
membagi visi di antara seluruh warga organisasi, dimana visi organisasi akhirnya menjadi personal vision dari setiap warganya; dan

5. Pembelajaran Tim (Team Learning):
disiplin yang dibangun di dalam tim-tim pembelajaran dengan mengedepankan dua pola: dialog dan diskusi.

Dampak Organisasi Pembelajaran

Pada organisasi pembelajaran, organisasi belajar tidak hanya dari kegagalan, melainkan juga belajar dari keberhasilan masa lampau. (Bronner & Delaney, 1996). Danim (2005) mengemukakan organisasi yang belajar dari kegagalan dan keberhasilan masa lampau untuk merangsang orang atau manusia pembelajar untuk mengerjakan pekerjaan atau tugas-tugas pembelajaran secara baik, kreatif, dan bermakna. Organisasi pembelajaran merupakan proses pengujian pengalaman secara terus - menerus dan pengubahan pengalaman itu menjadi pengetahuan yang dapat diakses oleh seluruh anggota organisasi dan relevan dengan tujuan utamanya. Organisasi pembelajaran menjelaskan lingkungan pembelajaran, pembelajaran potensi kerja dan lingkungan pembelajaran dalam konteks kerja (Poell, Dam, & Berg, 2004).

Pada organisasi pembelajaran, ganjaran untuk berhasil adalah tinggi dan risiko-risiko kegagalan adalah rendah. Dengan demikian merangsang orang atau manusia pembelajar untuk melakukan tugas-tugas pembelajaran secara baik, kreatif, dan bermakna. Organisasi belajar hanya melalui individu-individu yang belajar atau individu organisasional yang menjadi pembelajar. Individu pembelajar harus diberdayakan dan memberdayakan diri untuk menjadi masteri, memiliki penguasaan secara tuntas atas kompetensi yang dibutuhkannya. Dengan demikian organisasi pembelajar memberikan nilai tambah tertentu bagi individu pembelajar, yang dapat dilihat dari perubahan kognisi, afeksi, dan konasi.

Farago (dalam Munandar, 2003) mengemukakan bahwa organisasi pembelajaran mengarah pada: (1) upaya adaptif terhadap lingkungan eksternalnya, (2) secara terus-menerus menunjang kemampuan berubah, (3) mengembangkan pembelajaran individual dan kolektif, dan (4) menggunakan hasil pembelajarannya untuk mencapai hasil yang terbaik. Menurut Pedler (dalam Dale, 2003) suatu organisasi pembelajaran adalah organisasi yang, (1) mempunyai suasana dimana anggota-anggotanya secara individu terdorong untuk belajar dan mengembangkan potensi penuh, (2) memperluas budaya belajar ini sampai pada pelanggan, pemasok dan stakeholder lain yang signifikan, (3) menjadikan strategi pengembangan sumber daya manusia sebagai pusat kebijakan bisnis, (4) berada dalam proses transformasi organisasi secara terus menerus.

Keseluruhan dari hal yang dikemukakan oleh Farago (dalam Munandar, 2003) dan Pedler (dalam Dale, 2003) tersebut mengarah pada keinginan memperhatikan kondisi lingkungan di sekitarnya dalam tujuan untuk memperbaiki prestasi kerja individu. Simamora (2009) menjelaskan bahwa organisasi pembelajaran bukan sekedar berdampak pada peningkatan kualitas produk dan jasa namun juga peningkatan lingkungan kerja yang lebih tanggap terhadap situasi, adaptif, inovatif dan efisien yang pada gilirannya akan meningkatkan prestasi kerja.Organisasi, baik profit maupun non-profit terdiri dari kumpulan individu yang bekerjasama secara teratur dan terencana di bawah koordinasi seorang pemimpin untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti juga individu, organisasi pun belum tentu semuanya sebagai organisasi pembelajaran. Ada organisasi yang aktifitasnya hanya sebatas rutin saja. Sementara organisasi lain beraktifitas tidak sekedar berorientasi rutin tetapi juga pada pengembangan.

Sekian artikel tentang Pengertian dan Dampak Organisasi Pembelajaran Menurut Ahli.

Daftar Pustaka
  • Davis, E. (2008). Ensiklopedi ‘The Art of Training and Development’ (9 Buku) (2008), Jakarta: Gramedia
  • Munandar, A.S. (2001). Psikologi industri dan organisasi, Depok: UI Press
  • Saks,M.A. & Haccoun, R.R. (2008), Managing performance through training and development, Fourth Edition, USA: Nelson Education Ltd.

Posting Komentar untuk "Pengertian dan Dampak Organisasi Pembelajaran Menurut Ahli"