Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenali Gangguan ADHD dan Gangguan Emosi Pada Anak

Mengenali Gangguan ADHD dan Gangguan Emosi Pada Anak - Artikel ini akan membahas mengenai gangguan ADHD dan gangguan emosi beserta penyebab, jenis serta penangannnya yang tepat. Melalui  artikel ini diharapkan dapat memahami berbagai jenis gangguan ADHD dan gangguan emosi serta mengenali penangannya dengan tepat.

Attention Defisit Hiperactivity Disorder (ADHD)

ADHD atau biasa dikenal dengan Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktivitas adalah kesulitan untuk mengendalikan aktivitas mereka dalam berbagai situasi (Davison, 2006)

Hiperaktivitas ditandai dengan :
  1. Seorang anak yang selalu bergerak, mengetukkan jari, menggoyangkan kaki, mendorong tubuh anak lain tanpa alasan yang jelas
  2. Sering berbicara tanpa henti
  3. Sering bergerak gelisah

Gangguan pemusatan perhatian ditandai dengan anak-anak sulit berkonsentrasi pada tugas yang sedang dikerjakannya.

Mengenali Gangguan ADHD dan Gangguan Emosi Pada Anak_
image source: drnehaseth.com
baca juga; Memahami Gangguan Fisik Cerebral Palsy dan Epilepsi

Berikut ini kriteria ADHD menurut DSM IV TR dalam Davison (2006) :
  1. Enam atau lebih wujud kurangnya konsentrasi selama minimal 6 bulan hingga ke tingkat yang maladaptif dan lebih besar dari yang diharapkan, menilik tingkat perkembangan orang yang bersangkutan. Misalnya, tidak mendengarkan dengan baik, tidak mengikuti instruksi, mudah teralihkan, mudah lupa dengan aktivitas sehari-hari
  2. Enam atau lebih wujud hiperaktivitas impulsivitas selama minimal 6 bulan hingga ke titik maladaptif yang lebih besar dari yang diharapkan, menilik tingkat perkembangan orang yang bersangkutan. Misalnya, bergerak terus dalam posisi duduk, bergerak tanpa tujuan, bertingkah laku seolah digerakkan oleh sebuah motor tanpa henti
  3. Beberapa dari karakteristik diatas terjadi sebelum usia 7 tahun
  4. Terjadi di dua lingkungan atau lebih seperti di rumah dan di sekolah atau di tempat kerja
  5. Disabilitas yang parah dalam fungsi sosial, akademik atau pekerjaan
  6. Tidak terdapat karakteristik gangguan lain seperti skizofrenia, gangguan anxietas atau gangguan mood


Dalam PPDGJ III ADHD juga dikenal dengan gangguan hiperkinetik yang ditandai dengan :
  1. Onset dini. Biasanya pada umur 5 tahun pertama
  2. Suatu kombinasi perilaku terlalu aktif
  3. Perilaku bermodulasi dengan ditandai sangat kurangnya perhatian serta ketekunannya dalam melakukan tugas
  4. Kecenderungan untuk berpindah aktivitas dalam melakukan tugas sehingga tidak pernah tuntas dalam menyelesaikan tugas
  5. Aktivitas yang mengacau, tidak berlebihan dan tidak beraturan.

Pedoman diagnostiknya ditandai dengan ciri utama berkurangnya perhatian dan aktivitas yang berlebihan.

Gangguan ini beberapa kali lebih sering terdapat pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Simtom ADHD bervariasi, DSM IV TR mencamtumkan tiga subkategori yaitu sebagai berikut :
  1. Tipe predominan inatentif : Anak-anak yang masalah utamanya adalah rendahnya konsentrasi
  2. Tipe predominan hiperaktif-impulsif : Anak-anak yang masalah utamanya diakibatkan oleh perilaku hiperaktif impulsif
  3. Tipe kombinasi : Anak-anak yang mengalami kedua rangkaian masalah di atas.


Teori Biologis ADHD

Faktor Genetik :

  • Predisposisi genetik terhadap ADHD kemungkinan berperan. Bila orangtua mengalami ADHD sebagian anak mereka memiliki kemungkinan mengalami gangguan tersebut


Faktor Perinatal dan Prenatal :

  • Berat lahir rendah
  • Berbagai zat yang dikonsumsi oleh ibu seperti tembakau dan alkohol juga merupakan prekditor simtom ADHD
  • Racun lingkungan

Teori Psikologis ADHD

• Teori Diathesis Stres ADHD :
- Pola asuh orangtua yang otoritarian
- Semakin orangtua menjadi semakin negatif dan tidak suka, hubungan orangtua anak akhirnya menjadi medan perang

• Teori Rantai Asosiasi Kompleks :
- Hubungan orangtua anak kurang bersifat dua arah
- Pola asuh kedua orangtua

Deteksi Dini ADHD

Berikut ini pedoman untuk menegakkan diagnosi ADHD :


Keterangan :

  • Tidak pernah : 0
  • Kadang-kadang : 1
  • Sering : 2
  • Selalu : 3


Interpretasi :
Anak mengalami kecenderungan ADHD bila jumlah nilai total ≥ 13

Penanganan ADHD

A. Pemberian Obat Stimulan seperti :

  1. Metilfenidat
  2. Ritalin
  3. Amfetamin
  4. Adderall
  5. Pamolin’
  6. Cylert

Pemberian obat digunakan untuk menangani ADHD mengurangi perilaku mengganggu dan meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi

Multimodal Treatment of Children With ADHD (MTA) membandingkan tiga jenis penanganan :

  1. Pemberian obat saja
  2. Pemberian obat ditambah dengan penanganan behavioral intensif melibatkan orangtua dan guru
  3. Penanganan behavioral saja


B. Penanganan Psikologis

Penanganan psikologis mencakup pelatihan bagi orangtua dan perubahan manajemen kelas berdasarkan prinsip pengkondisian operan

Gangguan Emosi

Gangguan emosional khas yang terjadi pada masa anak-anak yang tidak dialami anak-anak seusianya.

Deteksi Dini Gangguan Emosi



Keterangan :
Jika lebih banyak cenderung jawaban “Ya” ada kecenderungan untuk mengalami gangguan emosi

Jenis Gangguan Emosi

- Gangguan Anxietas Perpisahan Masa Kanak :

Bentuk anxietas ini adalah sebagai berikut :

  1. Tidak realistik, kekhawatiran yang mendalam jika ada bencana yang akan menimpa tokoh yang terkait
  2. Tidak realistik, kekhawatiran mendalam akan terjadi peristiwa buruk
  3. Terus menerus enggan masuk sekolah
  4. Terus menerus menolak untuk tdur tanpa ditemani tokoh kesayangannya
  5. Takut yang tidak wajar untuk ditinggalkan seorang diri
  6. Berulang mimpi buruk tentang perpisahan
  7. Mengalami rasa susah berlebihan


- Gangguan Anxietas Fobik pada Masa Kanak :

Mengalami rasa takut terhadap beraneka ragam obyek atau situasi

- Gangguan Anxietas Sosial Masa Kanak :

Ditandai dengan :

  1. Merasa curiga terhadap orang yang tak dikenal pada 6 bulan kedua usia 1 tahun
  2. Memiliki rasa was was sosial
  3. Mengalami rasa was was dan takut menghindari orang yang tak dikenal


- Gangguan Persaingan Antar Saudara (Sibling Rivalry) :

Ciri khas dari gangguan ini mencakup gabungan dari :

  1. Bukti adanya rasa persaingan dan atau iri hati terhadap saudara
  2. Onset selama beberapa bulan setelah kelahiran adik
  3. Gangguan emosional melampaui taraf normal atau berkelanjutan dan berhubungan dengan masalah psikososial


Sekian artikel tentang Mengenali Gangguan ADHD dan Gangguan Emosi Pada Anak. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

  • Davison. dkk (2006). Psikologi Abnormal. Edisi ke 9. Jakarta : PT. Raja Grafindo Perdasa
  • Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (1993). Jakarta : Departemen Kesahatan RI
  • Instrumen Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Pada Balita dan Anak Prasekolah. (2006). Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Posting Komentar untuk "Mengenali Gangguan ADHD dan Gangguan Emosi Pada Anak"