Tes Psikologis, Validitas, dan Reliabilitas Menurut Para Ahli
Tes Psikologis, Validitas, dan Reliabilitas Menurut Para Ahli - Materi ini membahas tentang tes psikologis dan validitas serta reliabilitas. Melalui artikel ini diharapkan mampu memahami dan menjelaskan kembali mengenai Tes Psikologis Dan Validitas Serta Reliabilitas.
Psikometri adalah
Psikometri diperlukan untuk :
Pengukuran adalah
Masalah dalam mengukur konstruk psikologi :
Permasalahan dalam pengukuran :
Alat ukur yang baik :
Skala Pengukuran :
- Nominal
- Ordinal
- Interval
- Rasio
Variabel adalah suatu sifat / karakteristik yang dimiliki oleh orang-orang dalam kuantitas yang berbeda-beda. Suatu ciri / karakteristik yang menimbulkan perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain.
Jenis Variabel
1. Persentil
2. Standar Score (Z-Score)
Psikometri adalah
- Prosedur untuk pengukuran aspek psikologi (Guildford)
- Kombinasi dari pengukuran psikologi dan statistic (Kerlinger)
- Metode tentang pengembangan dan penggunaan pengukuran pada psikologi (Nunnaly)
Psikometri diperlukan untuk :
- Mempelajari perbedaan antar individu, antar kelompok dalam suatu sifat tertentu
- Pengukuran sifat-sifat dalam penelitian
image source: clarericcio.com |
baca juga: Peran dan Tujuan Penelitian Dalam Psikologi Menurut Ahli
Pengukuran adalah
- Pemberian angka pada objek atau peristiwa menurut aturan tertentu
- Memberikan arti kuantitatif kepada angka tersebut
Masalah dalam mengukur konstruk psikologi :
- Pendekatan pengukuran konstruk dapat berbeda
- Satu konstruk dapat dioperasionalkan secara berbeda tergantung teori yang digunakan - Pengukuran psikologi biasanya didasasrkan pada sample behavior yang terbatas
- Hasil pengukuran selalu mengandung kesalahan
- Alat ukur psikologi mempunyai keterbatasan soal zero (0), unit ukur (tidak secara exact)
- Konstruk psikologi tidak cukup hanya dioperasionalkan, melainkan harus dihubungkan dengan kontruk lain atau gejala lain yang observable.
Permasalahan dalam pengukuran :
- Apakah perilaku yang dipilih sah?
- Bagaimana peraturan untuk mengkuantifikasi?
- Angka-angka yang keluar sebagai hasil pengukuran membentuk skala apa?
- Apakah pengukuran tidak mengandung kesalahan?
- Apakah item-item dalam tes cukup mewakili domain perilaku yang hendak diukur?
- Bagaimana hubungan antara konstruk yang diteliti dengan kontruk-kontruk lain?
Alat ukur yang baik :
- Objektif
- Standardized
- Valid
- Ada patokan umum / norma sehingga dapat diintepretasikan
- Reliabel
Skala Pengukuran :
- Nominal
- Bilangan sebagai label
- Bilangan tidak mencerminkan kuantitas
- Perhitungan aritmatik tidak dapat dilakukan
- Contoh : laki-laki disimbolkan dengan angka 1 dan perempuan disimbolkan dengan angka 2
- Ordinal
- Bilangan menggambarkan urutan dalam suatu dimensi
- Bilangan mencerminkan kuantitas
- Contoh : rangking di kelas
- Interval
- Bilangan mencerminkan urutan
- Ada satuan jarak yang sama à perbedaan antar individu diketahui
- Tidak diketahui besar / banyaknya ciri yang dimiliki setiap individu
- Ada titik nol buatan / persetujuan (tidak mutlak)
- Rasio
- Ada satuan jarak yang sama
- Ada titik nol yang sungguh-sungguh
- Bilangan mencerminkan banyaknya ciri yang dimiliki
Variabel adalah suatu sifat / karakteristik yang dimiliki oleh orang-orang dalam kuantitas yang berbeda-beda. Suatu ciri / karakteristik yang menimbulkan perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain.
Jenis Variabel
1. Variabel Kongkrit
- Dapat dilihat (diindrai) langsung oleh mata (panca indra)
2. Variabel Abstrak
3. Variabel Sederhana
- Tidak dapat dilihat langsung
- Disebut sebagai konstruk (sintesa dari beberapa ide)
3. Variabel Sederhana
- Terdiri dari 1 dimensi
4. Variabel Majemuk (kompleks)
- Terdiri dari beberapa dimensi
5. Variabel Kualitatif
6. Variabel kuantitatif
Perbedaan individu dalam :
Metode untuk menganalisa item :
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam asesmen :
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Beberapa tipe reliabilitas :
Bentuk-bentuk validitas
NORMA KELOMPOK
- Perbedaan antar individu dalam jenis
Perbedaan individu dalam :
- Frekuensi
- Derajat
- Jumlah
Metode untuk menganalisa item :
- Objektivitas
- Reliabilitas
- Validitas
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Beberapa tipe reliabilitas :
1. Persentil
Skor persentil adalah persentase dari jumlah orang dalam sampel yang berada dibawah raw score
Contoh :
40% orang yang dapat mengerjakan dengan benar kurang dari 25 soal aljabar, maka raw score 25 dapat disamkan dengan persentil ke 40 (P40)
Contoh :
40% orang yang dapat mengerjakan dengan benar kurang dari 25 soal aljabar, maka raw score 25 dapat disamkan dengan persentil ke 40 (P40)
2. Standar Score (Z-Score)
Menentukan perbedaan/jarak individu dai nilai rata-rata (mean) dalam satuan simpangan baku deviasi (SD) distribusi skor tes
Cara menghitung Z- score :
Contoh :
Rata–rata nilai ujian aljabar kelas 1 60 dan standard deviasinya 5, berapa z score dari Budi dan Adi dengan nilai mentah masing-masing 65 dan 50?
Zbudi = (65-60)/5 = + 1
Zadi = (50-60)/5 = - 2
3. T-Scale
Cara menghitung Z- score :
- Membuat distribusi frekwensi raw score
- Menghitung mean, SD
- Menghitung z dari raw score dengan rumus : Z = (raw score – mean) / Standard Deviasi
Contoh :
Rata–rata nilai ujian aljabar kelas 1 60 dan standard deviasinya 5, berapa z score dari Budi dan Adi dengan nilai mentah masing-masing 65 dan 50?
Zbudi = (65-60)/5 = + 1
Zadi = (50-60)/5 = - 2
3. T-Scale
Dipergunakan untuk mengatasi kelemahan dari Standard Score (tanpa angka negatif, maksimal 1 desimal dibelakang koma, jangkauan skor/daerah populasi diperluas distribusi normal.
Mean = 50 , SD = 10
Cara menghitung T-Score :
Tanpa menggunakan Tabel-T :
Contoh :
Proporsi 0.06, dari tabel B > Z = - 1.56
T Score > masukkan ke rumus Z-score dengan mean = 50 ; SD = 10 à x = 34,4 (cocokkan dengan tabel T)
4. C-Scale
Caranya :
5. Standar Nine (Stanine)
Persentase Kurva Normal untiuk Digunakan dalam Konversi Stanine
Cara mengkonversi ke Stanine :
Contoh :
Sekian artikel mengenai Tes Psikologis, Validitas, dan Reliabilitas Menurut Para Ahli.
Daftar Pustaka
Mean = 50 , SD = 10
Cara menghitung T-Score :
- Menentukan kelas interval
- Menentukan batas atas kelas
- Menentukan frekwensi
- Menentukan frekwensi kumulatif
- Menentukan frekwensi kumulatif
- Mencari nilai T- Score melalui proporsi kulmulatif dari masing-masing kelas pada tabel T
- Menggambarkan titik-titik untuk mepresentasikan setiap nilai T
- Mencari T – Score untuk masing-masing raw score
- Membuat tabel yang memuat raw score dan T- Score
Tanpa menggunakan Tabel-T :
- Sama dengan langkah 1—5 dengan menggunakan tabel
- Menetukan z –Score pada tabel B berdasarkan proporsi kumulatif yang diperoleh
- Mencari Z – Score
Contoh :
Proporsi 0.06, dari tabel B > Z = - 1.56
T Score > masukkan ke rumus Z-score dengan mean = 50 ; SD = 10 à x = 34,4 (cocokkan dengan tabel T)
4. C-Scale
Caranya :
- Menentukan kelas interval
- Menentukan batas atas kelas
- Menentukan frekwensi
- Menentukan frekwensi kumulatif
- Menentukan proporsi kumulatif
- Plot proporsi kumulatif di ordinat dari nilai X
- Gambar kurva
- Menentukan pertemuan dari centile rank level dalam kurva
- Menentukan limit skor
5. Standar Nine (Stanine)
Persentase Kurva Normal untiuk Digunakan dalam Konversi Stanine
Persentase | Stanine |
---|---|
4 | 1 |
7 | 2 |
12 | 3 |
17 | 4 |
20 | 5 |
17 | 6 |
12 | 7 |
7 | 8 |
4 | 9 |
Cara mengkonversi ke Stanine :
- Mengatur skor-skor original dalam urutan ukuran
- Menetapkan stanine sejalan dengan persentase kurva normal
Contoh :
- Dari 200 kasus, maka 8 akan diberi stanine 1 (4% dari 200 = 8)
Daftar Pustaka
- Howitt, D. & Cramer, D. (2011). Introduction to Research Methods in Psycholoy. Harlow : Pearson
- Matidas, D dkk. Mata Kuliah Psikometri Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (2004). Makalah yang tidak dipublikasikan.
Posting Komentar untuk "Tes Psikologis, Validitas, dan Reliabilitas Menurut Para Ahli"