Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Isu Etis dan Pokok Penting Etika dalam Penelitian Kualitatif

Isu Etis dan Pokok Penting Etika dalam Penelitian Kualitatif - Dalam artikel ini dibahas Isu Etis dalam penelitian kualitatif. Melalui artikel ini diharapkan mampu memahami dilema etis, Pertanyaan Dan Implikasi Etis, Pokok-Pokok Penting Terkait Dengan Etika Penelitian, Menyelesaikan Dilema Etis.

Dalam setiap penelitian terdapat isu-isu etis yang mungkin muncul. Begitu pula dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif terdapat isu-isu etis yang mungkin muncul.

Terdapat pertanyaan-pertanyaan etis yang mungkin muncul dalam penelitian kualitatif. Termasuk di dalamnya, yaitu pertanyaan tentang konsekuensi positif dan manfaat penelitian, persetujuan subjek berupainformed consent, kerahasiaan dan anonimitas, konsekuensi negatif penelitian serta posisi dan peran peneliti. Isu-isu tersebut dapat muncul dalam setiap tahapan penelitian.

Tahapan yang mungkin memunculkan isu etis, yaitu pada tahap pemilihan tema atau topik, penyusunan desain, pada proses pengumpulan data dan transkrip, analisis dan interpretasi serta pelaporan dan publikasi.

Adapun hal-hal pokok penting terkait etika dalam penelitian, yaitu terdapat penyelewengan ilmiah, kemungkinan adanya penipuan dan plagiarisme dalam penelitian. Selain itu pada informed consent, subjek menyatakan kesediaan untuk terlibat dalam penelitian. Ada pula kerahasiaan dan anonimitas di mana identitas subjek disembunyikan, tetapi transkrip boleh dibaca pihak yang berkepentingan.
Selain itu, ada pula konsekuensi dan manfaat penelitian. Usahakan seminimal mungkin dampak yang mungkin muncul. Dan, pada independensi peneliti, masalah etis dapat muncul pada penelitian sponsor atau didanai pihak tertentu. Jangan sampai penulisan laporan didikte oleh pihak sponsor.

Isu Etis dan Pokok Penting Etika dalam Penelitian Kualitatif_
image source: literated.com
baca juga: Fungsi Teori dan Peranan dalam Penelitian Kualitatif

Sejumlah dilema etis biasanya muncul dalam penelitian yang menyangkut isu-isu SARA dan hal-hal yang sangat pribadi. Adapun cara implementasi prinsip etis dilakukan dengan tahapan identifikasi isu etis, cari tahu alternatif solusi, menganalisis resiko, melaksanakan pilihan dan evaluasi serta mengatasi konsekuensi negatif.

Prinsip-prinsip etis dalam penelitian bersinggungan dengan isu moral dalam masyarakat. Untuk itu diperlukan perhatian khusus dari peneliti.

Metode Penelitian Kualitatif (http://adimapsi.blogspot.com/2011/03/metode-penelitian-kualitatif_07.html)

Konsep Dasar Penelitian Kualitatif

Ada beberapa istilah penelitian kualitatif yang digunakan yaitu penelitian atau inkuri naturalistik atau alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi, The Chicago School, fenomenologis, studi kasus, interpretatif, ekologis, dan deskriptif (Bogdan dan Biklen, 1982:3). Istilah inkuri almiah pada dasarnya juga menekankan pada kealamiahan sumber data. Selanjutnya ada beberapa pendapat dari para tokoh yaitu, Bogdan dan Taylor (1975;5) mendefinisikan metodologi kualitatif sabagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.

Kemudian pengkajian definisi inkuri alamiah telah diadakan oleh Willem dan Rausch (1969), kemudian hasil mereka diulas lagi oleh Guba(lihat terjemahan St. Zanti Arbi, 1987:11-17), dan akhirnya disimpulkan sebagai berikut : 1. inkuri naturalistik selalu adalah suatu taraf; (2) taraf sejauh mana tingkatan pengkajian adalah naturalsitik merupakan fungsi sesuatu yang dilakukan oleh peneliti; (3) yang dilakukan oleh peneliti berkaitsn dengan stimulus variabel bebas atau kondisi antiseden yang merupakan dimensi yang penting sekali; (4) dimensi yang penting lainnya ialah apa yang dilakukan oleh peneliti dalam membatasi rentangan respon darim keluaran objek; (5) inkuri naturalistik tidak mewajibkan peneliti agar terlebih dahulu membentuk konsepsi-konsepsi atau teori tertentu mengenai lapangan perhatiannya; sebaliknya ia dapat mendekati lapangan perhatiannya dengan pikiran yang murni dan memperkenankan interpretasinya muncul dari dan dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa nyata, dan bukan sebaliknya. Walaupun demikian pendekatan secara konseptual kosong tidaklah tepat dan naif; dan (6) istilah naturalistik merupakan istilah yang memodifikasi penelitian atau metode tetapi tidak memodifikasi gejala-gejala.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memehami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang. Ternyata definisi ini hanya mempersoalkan satu metode yaiti wawancara terbuka, sedang yang penting dari definisi ini hanya mempersoalkan apa yang diteliti yaitu upaya memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang.

Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit. Definisi ini lebih melihat perspektif emik dalam penelitian yaitu memandang sesuatu upaya membangun pandangan subjek penelitian yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit.

Berikutnya menurut Jane Richie, Penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Dari kajian tentang definisi-definisi diatas dapat disintesiskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalambentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Kode Etik Penelitian Kualitatif

Masalah etika dalam penelitian kualitatif sering kali lebih halus daripada survei atau masalah-masalah dalam penelitian eksperimental. Isu-isu ini berhubungan dengan karakteristik metodologi kualitatif atau bidang yang biasanya mencakup jangka panjang dan menutup keterlibatan pribadi, wawancara dan observasi partisipan. Penelitian lapangan adalah sebuah pendekatan yang didasarkan pada interaksi manusia, bukan dari satu dipandang sebagai di luar interaksi manusia. Lapangan penyelidik sendiri adalah alat pengukur. Ada beberapa sikap mengenai isu-isu etis dalam penelitian kualitatif. Ini termasuk sikap absolutisme, relativis sikap, sikap dan penipuan kontekstualis model.

Alamat sikap absolutis empat bidang keprihatinan etis, yaitu: perlindungan peserta dari bahaya (fisik dan psikologis), pencegahan penipuan, perlindungan privasi dan persetujuan. Sikap absolutis berpendapat bahwa ilmuwan sosial tidak punya hak untuk menyerang privasi orang lain. Karena gangguan terhadap privasi dapat menyebabkan kerugian, hanya orang-perilaku dan pengalaman yang terjadi di ruang publik harus dipelajari.

Sikap relativis menyatakan bahwa peneliti memiliki kebebasan mutlak untuk mempelajari apa yang mereka lihat cocok, tetapi mereka hanya harus mempelajari masalah-masalah yang mengalir dari pengalaman mereka sendiri. Penetapan agenda ditentukan oleh biografi pribadi, bukan oleh yang lebih besar komunitas ilmiah. Satu-satunya yang masuk akal adalah salah satu standar etika ditentukan oleh masing-masing hati nurani penyidik. Tidak ada satu set standar etika dapat dikembangkan, karena setiap situasi membutuhkan sikap etis yang berbeda. Penyelidik diarahkan untuk membangun terbuka, berbagi hubungan dengan orang-orang diselidiki.

Dalam penipuan sikap seorang penyelidik dapat menggunakan metode apapun yang diperlukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih besar dalam situasi tertentu. Ini mungkin melibatkan berbohong, sengaja keliru diri sendiri, 'membuang' orang lain, pengaturan orang lain, menggunakan teknik wawancara permusuhan, membangun kepercayaan dan infiltrasi ramah pengaturan.

Yang kontekstualis atau sikap holistik dalam riset kualitatif mengacu pada deskripsi dan pemahaman peristiwa, tindakan, dan proses dalam konteks alam di mana mereka terjadi. Tidak ada usaha dilakukan untuk generalisasi ke populasi yang lebih besar. Sampling sengaja meliputi sumber-sumber data tersebut yang merupakan sumber terkaya informasi dalam konteks tertentu.

Pokok-pokok penting terkait dengan etika penelitian :
  1. Tindakan penyelewengan ilmiah (Scientific Misconduct)
  2. Cara memperlakukan Subjek Penelitian (Informed Consent)
  3. Kerahasian dan Anonimitas
  4. Konsekuensi dan manfaat penelitian
  5. Independensi Peneliti
  6. Batasan-batasan mengenai apa yang diteliti

Pokok-pokok penting terkait dengan etika penelitian :
  1. Tindakan penyelewengan ilmiah (Scientific Misconduct)
  2. Cara memperlakukan Subjek Penelitian (Informed Consent)
  3. Kerahasian dan Anonimitas
  4. Konsekuensi dan manfaat penelitian
  5. Independensi Peneliti
  6. Batasan-batasan mengenai apa yang diteliti

Sekian artikel tentang Isu Etis dan Pokok Penting Etika dalam Penelitian Kualitatif. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
  • Alsa, A. (2003), Pendekatan kuantitatif & kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  • Alwasilah, C. (2003), Dasar-dasar merancang dan melakukan penelitian kualitatif, Jakarta: Pustaka Jaya
  • Creswell, W.J. (1994), Research design: qualitative & quantitative approaches, California: Sage Publications, Inc.
  • Chun, S., Lee, Y. (2008). The Experience of Posttraumatic Growth for People with Spinal Cord Injury. Journal of Qualitative Health Research (18). 877.
  • Moleong, J.L. (2004), Metodologi penelitian kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya
  • Parker, I. (2005), Qualitative psychology: introducing radical research, UK: Open University Press
  • Poerwandari, K. (2009), Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia, Depok: LPSP3, Fakultas Psikolgi UI
  • Sugiyono (2008), Memahami penelitian kualitatif, Bandung: Alfabeta

Posting Komentar untuk "Isu Etis dan Pokok Penting Etika dalam Penelitian Kualitatif"