Pengertian Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial Menurut Para Ahli
Pengertian Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial Menurut Para Ahli - Kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki kesamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang – ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya. Melalui artikel ini diharapkan dapat memahami, mengenal kelompok sosial dan organisasi sosial.
Kelompok Sosial
Manusia adalah makhluk yang sangat lemah dari segi fisik, sehingga manusia akan senantiasa bergantung kepada manusia yang lain. Ketergantungan ini terjadi sampai dewasa bahkan meninggal dunia. Seorang bayi senantiasa bergantung kepada ibunya, dan pertama kali hanya mengenal ibunya. Semakin dewasa seseorang lingkungannya juga semakin meluas. Semakin dewasa pula semakin kelihatan ketergantungan manusia akan manusia yang lain.
Menyikapi hal di atas maka manusia senantiasa ingin hidup dengan manusia yang lain. Kecenderungan manusia untuk selalu bergaul dengan orang lain disebut dengan istilah gregariousness.
Karena ketergantungannya, manusia senantiasa akan menantikan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Dengan hidup secara bersama – sama keperluan – keperluan manusia dapat dilengkapi dan disempurnakan. Sejak dilahirkan manusia mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu :
Para ahli memberikan pengertian kelompok sosial sebagai berikut :
Dari definsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki kesamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang – ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya.
Namun demikian tidak semua himpunan manusia dapat disebut sebagai kelompok sosial. Soerjono Soekanto memberi batasan bahwa untuk disebut sebagai kelompok sosial himpunan manusia itu tersebut harus memiliki syarat sebagai berikut :
Ciri-Ciri kelompok sosial
Secara umum ciri – ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut :
Jenis-Jenis Kelompok Sosial
Menurut Bierstedt
Biersted membedakan kelompok menjadi empat jenis yaitu :
Ciri – ciri kelompok statistik adalah sebagai berikut :
Kelompok kemasyarakatan ( societal group )
Ciri – ciri kelompok ini adalah :
Kelompok sosial (sosial group )
Kelompok asosiasi ( associational group )
Ciri – ciri kelompok ini adalah sebagai berikut :
Perbedaan yang dijumpai antara kedua kelompok itu adalah bahwa dalam gemeinschaft individu tetap bersatu meskipun terdapat berbagai faktor yang memisahkan mereka., sedangkan dalam gesellschaft individu pada dasarnya terpisah kendatipun terdapat banyak faktor pemersatu.
Kelompok dalam menganggap kelompok mereka sendiri sebagai pusat segala-galanya dan sebagai acuan bagi kelompok luar (sikap yang mencerminkan ethnosentrisme). Contoh orang yahudi menganggap diri mereka sebagai “bangsa terpilih”, orang Yunani dan Romawi menganggap semua orang di luar biadab.
Kelompok keanggotaan merupakan kelompok dimana seseorang secara resmi dan secara fisik menjadi anggota. Kelompok patokan ialah kelompk yang dengannya seseorang memiliki ikatan batin.Seseorang menenrima pengaruh dari suatu kelompok dan mau menyesuaikan hidupnya dengan kelompok itu karena dinilai bermanfaat bagi kehidupannya.
Merton memusatkan perhatiannya pada suatu kenyataan bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok tidak berarti bahwa seseorang akan menjadikan kelompoknya menjadi acuan bagi cara bersikap, menilai maupun bertindak. Dalam berperilaku dan bersikap, seseorang dapat menunjukkan konformitas pada kelompok luar (out group). Misalnya seorang anggota Nahdlatul Ulama bias berteladan kepada seorang ulama yang bukan anggota Nahdlatul Ulama.
Merton membagi tipe umum kelompok acuan sebagai berikut :
Kelompok primer adalah satuan hidup yang ditandai dengan hubungan yang akrab dan mesra di antara anggota – anggotanya. Orang – orang dalam kelompok primer biasanya bersama-sama dalam jangka waktu yang lama melaksanakan kegiatan yang sama dan merasa sebagai bagian dari kelompok yang sama. Hubungan yang mesra dan akrab dalam kelompok primer dimungkinkan dengan adanya dua hal. Pertama rasa solidaritas yang tinggi antar sesama anggota. Kedua perasaan senasib karena memiliki latar belakang sejarah yang sama.
Perasaan senasib dan sejarah yang sama dalam kelompok primer dapat menyebabkan keterikatan yang begitu kuat sehingga mereka dapat hidup secara berdampingan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama demikian juga dengan tingkat solidaritas yang tinggi diantara mereka memperkuat pertalian yang telah ada.
Kelompok sekunder adalah kelompok yang hubungan antar anggotanya tidak akrab.Batas keanggotaan dalam kelompok sekunder tidak terlalu tegas. Anggota kelompok sekunder tidak mempunyai kesetiaan dan perasaan yang kuat karena masing –masing anggota melihat anggota lain dalam rangka mencapai tujuan – tujuan yang terbatas.
Klasifikasi kelompok berdasarkan pencapaian tujuan
Klasifikasi kelompok dilihat dari pencapaian tujuan dapat dibedakan menjadi :
Dasar-Dasar Pembentukan Kelompok Sosial
Dasar yang melatar belakangi terbentuknya kelompok sosial meliputi hal – hal sebagai berikut :
Orang – orang yang memiliki kepentingan yang sama merupakan dasar untuk membentuk suatu perkumpulan yang tetap dengan cara mendirikan berbagai macam organisasi yang mantap. Orang –orang yang terlibat di dalamnya biasa disebut sebagai kelompok kepentingan (asosiasi). Organisasi ayng dibentuk biasanya bertujuan mencapai tujuan yang sama. Contoh organisasi yang dibentuk misalnya asosiasi kaum buruh, nelayan, kesenian dan organisasi profesi.
Kelompok Sosial yang Tidak Teratur
Kerumunan tidak terorganisasi dan dapat mempunyai pimpinan tetapi tidak ada pembagian kerja maupun pelapisan sosial. Artinya kedudukan tiap orang dalam suatu kerumunan adalah sama. Identitas pribadi akan tenggelam dengan sendirinya. Seorang pengacara, guru, militer atau mahasiswa, yang sama – sama menunggu angkutan umum dalam sebuah halte memiliki status dan kedudukan yang sama.
Suatu kerumunan mudah sekali bereaksi karena karena individu yang berkumpul mempunyai satu pusat perhatian dan keinginan mereka akan tersalurkan dengan mengadakan suatu aksi.
Bentuk umum dari suatu kerumunan adalahs ebagai berikut :
Para pendengar khutbah memiliki perhatian dan tujuan yang sama meskipun mereka sifatnya sangat pasif yaitu hanya sebatas sebagai pendengar saja sehingga komunikasi hanya satu arah
Berdansa dapat mengurangi ketegangan atau kejenuhan yang dialami seseorang, sehingga dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas yang berkepanjangan
Organisasi Sosial
Ada beberapa pengertian organisasi menurut para ahli sebagai berikut :
Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yangmelalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
Stephen P. Robbins
menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosialyang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapatdiidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapaisuatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sedangkan Sosial merupakan bentuk proses Interaksi antara manusia baik itu secara interpersonal maupun golongan dalam suatu wilayah. Dapat disimpulkan bahwa Organisasi sosial merupakan perkumpulan sosial yang dibentuk dari orang-orang yang bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien danefektif untuk mencapai tujuan bersama, berbadan hukum maupun tidak, yang berfungsisebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.Salah satu bentuk contoh dari Organisasi sosial yaitu Karang Taruna yang terdapat disetiap desa. Karang taruna dalam kinerja/kegiatan sosial nya selalu melibatkan masyarakat.Seperti halnya kegiatan Jumsih (Jum’at Bersih) ,PHBI (Perayaan Hari Besar Islam),Perlombaan-perlombaan dalam HUT-RI (Hari Ulang Tahun Republik Indonesia),Penggalangan Untuk Korban Bencana di suatu daerah. dll.
Sekian artikel tentang Pengertian Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Kelompok Sosial
Manusia adalah makhluk yang sangat lemah dari segi fisik, sehingga manusia akan senantiasa bergantung kepada manusia yang lain. Ketergantungan ini terjadi sampai dewasa bahkan meninggal dunia. Seorang bayi senantiasa bergantung kepada ibunya, dan pertama kali hanya mengenal ibunya. Semakin dewasa seseorang lingkungannya juga semakin meluas. Semakin dewasa pula semakin kelihatan ketergantungan manusia akan manusia yang lain.
Menyikapi hal di atas maka manusia senantiasa ingin hidup dengan manusia yang lain. Kecenderungan manusia untuk selalu bergaul dengan orang lain disebut dengan istilah gregariousness.
Karena ketergantungannya, manusia senantiasa akan menantikan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Dengan hidup secara bersama – sama keperluan – keperluan manusia dapat dilengkapi dan disempurnakan. Sejak dilahirkan manusia mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu :
- keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya ( yaitu masyarakat )
- keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
![]() |
image source: |
baca juga:Pengertian Kelompok
Para ahli memberikan pengertian kelompok sosial sebagai berikut :
- Soerjono Soekanto
- Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
- Merton
- Johnson
- Stark
- Muzafer Sherif
Dari definsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki kesamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang – ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya.
Namun demikian tidak semua himpunan manusia dapat disebut sebagai kelompok sosial. Soerjono Soekanto memberi batasan bahwa untuk disebut sebagai kelompok sosial himpunan manusia itu tersebut harus memiliki syarat sebagai berikut :
- Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
- Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
- Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor yang dimiliki bersama tersebut misalnya nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain – lain.
- Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
- Bersistem dan berproses
- Sekelompok masyarakat yang terdiri dari berbagai macam usia dan jenis kelamin yang berbeda merupakan contoh kelompok social yang ada dalam masyarakat kita dan mereka memenuhi syarat-syarat yang dikemukakan di atas.
Ciri-Ciri kelompok sosial
Secara umum ciri – ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut :
- Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain
- Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu. Kelangusngan hidup kelompok tersebut tergantung pada ketangguhan para anggotanya dalam melaksanakan peranannya.
- Memiliki norma – norma yang mengatur hubungan di antara para anggotanya.
- Memiliki kepentingan bersama.
- Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya
Jenis-Jenis Kelompok Sosial
Menurut Bierstedt
Biersted membedakan kelompok menjadi empat jenis yaitu :
- Kelompok statistik ( Statistical group)
Ciri – ciri kelompok statistik adalah sebagai berikut :
- Tidak direncanakan, tidak disengaja, tetapi tidak berarti sangat mendadak atau secara spontan, melainkan sudah terebntuk dengan sendirinya.
- Tidak terhimpun dan tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
- Tidak ada interaksi dan komunikasi secara terus menenrus
- Tidak ada kesadaran berkelompok
- kehadirannya konstan
Yaitu suatu kelompok yang memiliki kesadaran akan persamaan di antara mereka. Dalam kelompok ini belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota, dan juga belum ada organisasi. Dalam kelompok ini dijumpai adanya persamaan kepentingan pribadi tetapi bukan kepentingan bersama. Misalnya hasil sensus penduduk yang menunjukkan jumlah wanita dengan pria. Pengelompokan ini menghasilkan kelompok kemasyarakatan karena baik pada kaum pria maupun wanita yang dikelompokan terdapat kesadaran akan jenis kelamin mereka masing – masing tetapi tidak ada organisasi yang mengikat seluruh wanita atau pria yang dikelompokkan itu, dan diantara seluruh anggota masing – amsing kelompok pun tidak dijumpai hubungan sosial.
Ciri – ciri kelompok ini adalah :
- tidak direncanakan, tidak disengaja, terbentuk dengan sendirinya
- kemungkinan terhimpun dalam suatu wadah tertentu
- kemungkinan terjadi interaksi maupun komunikasi
- kemungkinan terjadi kesadaran kelompok
- kehadirannya konstan
Kelompok sosial (sosial group )
Kelompok asosiasi ( associational group )
Ciri – ciri kelompok ini adalah sebagai berikut :
- direncanakan atau sengaja dibentuk
- terorganisir secara nyata dalam suatu wadah
- ada interaksi serta komunikasi secara terus menenrus
- ada kesadaran kelompok yang kuat
- kehadirannya konstan.
- Menurut Emile Durkheim
- Kelompok yang didasarkan pada solidaritas mekanis
- Kelompok yang didasarkan pada solidaritas organis
- Menurut Ferdinand Toennies
- Gemeinschaft
- Gesellschaft
Perbedaan yang dijumpai antara kedua kelompok itu adalah bahwa dalam gemeinschaft individu tetap bersatu meskipun terdapat berbagai faktor yang memisahkan mereka., sedangkan dalam gesellschaft individu pada dasarnya terpisah kendatipun terdapat banyak faktor pemersatu.
- Sumner mengklasifikasikan kelompok berdasarkan sikap anggota terhadap kelompoknya dan kelompok lain.
Kelompok dalam menganggap kelompok mereka sendiri sebagai pusat segala-galanya dan sebagai acuan bagi kelompok luar (sikap yang mencerminkan ethnosentrisme). Contoh orang yahudi menganggap diri mereka sebagai “bangsa terpilih”, orang Yunani dan Romawi menganggap semua orang di luar biadab.
- Menurut Robert K. Merton kelompok dapat diklasifikasikan berdasarkan peran kelompok
Kelompok keanggotaan merupakan kelompok dimana seseorang secara resmi dan secara fisik menjadi anggota. Kelompok patokan ialah kelompk yang dengannya seseorang memiliki ikatan batin.Seseorang menenrima pengaruh dari suatu kelompok dan mau menyesuaikan hidupnya dengan kelompok itu karena dinilai bermanfaat bagi kehidupannya.
Merton memusatkan perhatiannya pada suatu kenyataan bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok tidak berarti bahwa seseorang akan menjadikan kelompoknya menjadi acuan bagi cara bersikap, menilai maupun bertindak. Dalam berperilaku dan bersikap, seseorang dapat menunjukkan konformitas pada kelompok luar (out group). Misalnya seorang anggota Nahdlatul Ulama bias berteladan kepada seorang ulama yang bukan anggota Nahdlatul Ulama.
Merton membagi tipe umum kelompok acuan sebagai berikut :
- Tipe normatif
- Kelompok Perbandingan
- Charles Horton Cooley
Kelompok primer adalah satuan hidup yang ditandai dengan hubungan yang akrab dan mesra di antara anggota – anggotanya. Orang – orang dalam kelompok primer biasanya bersama-sama dalam jangka waktu yang lama melaksanakan kegiatan yang sama dan merasa sebagai bagian dari kelompok yang sama. Hubungan yang mesra dan akrab dalam kelompok primer dimungkinkan dengan adanya dua hal. Pertama rasa solidaritas yang tinggi antar sesama anggota. Kedua perasaan senasib karena memiliki latar belakang sejarah yang sama.
Perasaan senasib dan sejarah yang sama dalam kelompok primer dapat menyebabkan keterikatan yang begitu kuat sehingga mereka dapat hidup secara berdampingan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama demikian juga dengan tingkat solidaritas yang tinggi diantara mereka memperkuat pertalian yang telah ada.
Kelompok sekunder adalah kelompok yang hubungan antar anggotanya tidak akrab.Batas keanggotaan dalam kelompok sekunder tidak terlalu tegas. Anggota kelompok sekunder tidak mempunyai kesetiaan dan perasaan yang kuat karena masing –masing anggota melihat anggota lain dalam rangka mencapai tujuan – tujuan yang terbatas.
Klasifikasi kelompok berdasarkan pencapaian tujuan
Klasifikasi kelompok dilihat dari pencapaian tujuan dapat dibedakan menjadi :
- Kelompok formal
- Kelompok informal
Dasar-Dasar Pembentukan Kelompok Sosial
Dasar yang melatar belakangi terbentuknya kelompok sosial meliputi hal – hal sebagai berikut :
- Kepentingan yang sama (Common interest )
Orang – orang yang memiliki kepentingan yang sama merupakan dasar untuk membentuk suatu perkumpulan yang tetap dengan cara mendirikan berbagai macam organisasi yang mantap. Orang –orang yang terlibat di dalamnya biasa disebut sebagai kelompok kepentingan (asosiasi). Organisasi ayng dibentuk biasanya bertujuan mencapai tujuan yang sama. Contoh organisasi yang dibentuk misalnya asosiasi kaum buruh, nelayan, kesenian dan organisasi profesi.
- Darah dan keturunan yang sama (Common Ancestry)
- Daerah yang sama (Common District )
- Ciri – ciri badaniah yang sama
Kelompok Sosial yang Tidak Teratur
- Kerumunan (Crowd)
Kerumunan tidak terorganisasi dan dapat mempunyai pimpinan tetapi tidak ada pembagian kerja maupun pelapisan sosial. Artinya kedudukan tiap orang dalam suatu kerumunan adalah sama. Identitas pribadi akan tenggelam dengan sendirinya. Seorang pengacara, guru, militer atau mahasiswa, yang sama – sama menunggu angkutan umum dalam sebuah halte memiliki status dan kedudukan yang sama.
Suatu kerumunan mudah sekali bereaksi karena karena individu yang berkumpul mempunyai satu pusat perhatian dan keinginan mereka akan tersalurkan dengan mengadakan suatu aksi.
Bentuk umum dari suatu kerumunan adalahs ebagai berikut :
- Formal audience atau khalayak penonton yang formal
Para pendengar khutbah memiliki perhatian dan tujuan yang sama meskipun mereka sifatnya sangat pasif yaitu hanya sebatas sebagai pendengar saja sehingga komunikasi hanya satu arah
- Planned expressive group atau kelompok ekpresif yang telah direncanakan
Berdansa dapat mengurangi ketegangan atau kejenuhan yang dialami seseorang, sehingga dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas yang berkepanjangan
- Casual crowds atau kerumunan yang bersifat sementara
- Panic crowds atau kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panik
- Spectator crowds atau kerumunan penonton.
- Lawless crowds (kerumunan yang berlawanan dengan norma hukum )
- acting crowds (kerumunan yang bertindak emosional)
- Immoral crowds (kerumunan yang bersifat immoral)
- Massa (mass)
- Publik
Organisasi Sosial
Ada beberapa pengertian organisasi menurut para ahli sebagai berikut :
Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yangmelalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
Stephen P. Robbins
menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosialyang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapatdiidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapaisuatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sedangkan Sosial merupakan bentuk proses Interaksi antara manusia baik itu secara interpersonal maupun golongan dalam suatu wilayah. Dapat disimpulkan bahwa Organisasi sosial merupakan perkumpulan sosial yang dibentuk dari orang-orang yang bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien danefektif untuk mencapai tujuan bersama, berbadan hukum maupun tidak, yang berfungsisebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.Salah satu bentuk contoh dari Organisasi sosial yaitu Karang Taruna yang terdapat disetiap desa. Karang taruna dalam kinerja/kegiatan sosial nya selalu melibatkan masyarakat.Seperti halnya kegiatan Jumsih (Jum’at Bersih) ,PHBI (Perayaan Hari Besar Islam),Perlombaan-perlombaan dalam HUT-RI (Hari Ulang Tahun Republik Indonesia),Penggalangan Untuk Korban Bencana di suatu daerah. dll.
Sekian artikel tentang Pengertian Kelompok Sosial dan Organisasi Sosial Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi: Suatu Pengantar: Jakarta: Rajawali Pers
- Sunarto, kamanto, 2000, Pengantar Sosiologi, Jakarta, fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
- Kartasapoetra, G, dan Widyaningsih, G,R, 1982, Teori sosiologi, Bandung, Armico
Open Comments
Close Comments