Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Contoh Komunikasi Intrapersonal

Pengertian dan Contoh Komunikasi IntrapersonalKomunikasi intrapersonal merupakan proses komunikasi yang terjadi pada individu mulai dari menerima pesan hingga pesan tersebut dapat tersampaikan.

Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal adalah proses yang terjadi di dalam individu mulai dari kegiatan menerima pesan atau informasi, mengolah, menyimpan dan menghasilkan kembali. Komunikasi meliputi beberapa proses, diantaranya :
  • Sensasi 
  • Persepsi 
  • Memori 
  • Berpikir 
Pengertian dan Contoh Komunikasi Intrapersonal_
image source: thecommunicationprocess.com
baca juga:

Sensasi

Sensasi merupakan tahap paling awal dalam penerimaan informasi. Sensasi berarti penginderaan. Proses sensasi terjadi saat alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf – dengan bahasa yang dipahami oleh otak (Coon dalam Rakhmat, 1996).

Informasi dapat berasal dari dalam diri individu (interoseptor) ataupun dari luar diri individu (eksteroseptor). Informasi yang bersumber dari eksteroseptor misalnya telinga atau mata. Sedangkan informasi yang bersumber dari interoseptor misalnya peredaran darah. Selain itu, gerakan tubuh kita sendiri diindera oleh proprioseptor.

Persepsi

Persepsi merupakan cara organisme memberi makna. Persepsi adalah proses menafsirkan informasi inderawi. Pada persepsi terjadi interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representasi objek eksternal. Seperti halnya sensasi, persepsi juga ditentukan oleh faktor personal dan situasional.

Pengertian dan Contoh Komunikasi Intrapersonal 2_

Persepsi Lingkungan Fisik

Merupakan persepsi terhadap objek atau lingkungan fisik melalui lambang-lambang fisik, sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambang-lambang verbal-non verbal
  • Persepsi terhadap objek > menanggapi ciri fisik / sifat luar objek yang tampak 
  • Persepsi terhadap orang > perasaan, motif, harapan, keyakinan, dll 

Persepsi Sosial

Merupakan proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan. Prinsip-prinsip persepsi sosial :
  • Berdasarkan pengalaman 
  • Bersifat selektif 
  • Bersifat dugaan 
  • Bersifat evaluatif 

Dalam persepsi erat kaitannya dengan atensi. Atensi merupakan kemampuan untuk memusatkan perhatian. Atensi dipengaruhi oleh :

Faktor internal:
  • Faktor biologis 
  • Faktor fisiologis 
  • Faktor sosial budaya 
  • Faktor psikologis 
Faktor eksternal:
  • Gerakan 
  • Intensitas 
  • Kontras 
  • Kebaruan 

Hal lain yang penting diperhatikan dalam proses sensasi – persepsi, adalah attention, proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Dengan kata lain, merupakan proses memberikan perhatian pada suatu hal. Hal ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor eksternal :
  • Gerakan : manusia cenderung tertarik pada objek yang bergerak, gerakan-gerakan yang timbul akan menarik indera untuk menangkap stimuli 
  • Intensitas stimuli : Kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol daripada yang lain.
  • Kebaruan (novelty) : Hal-hal yang baru akan menarik perhatian yang berbeda 
  • Perulangan : Hal-hal yang disajikan berulang kali ataupun disertai variasi tertentu, akan menarik perhatian 

Faktor internal

Dalam proses sensasi, terjadi selective attention, dimana individu hanya memperhatikan stimuli tertentu, sehingga mengabaikan stimuli lainnya. Beberapa hal yang mempengaruhi proses sensasi sehingga terjadi selective attention, antara lain adalah :
  • Faktor biologis. Misalnya, saat lapar maka perhatian hanya akan terpusat pada hal-hal yang berhubungan dengan makanan
  • Faktor sosiopsikologis. Sikap, kemauan, dan kebiasaan mempengaruhi apa yang kita perhatikan. 

Faktor fungsional yang menentukan persepsi
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang termasuk dalam faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan bentuk dan jenis stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut.

Faktor struktural yang menentukan persepsi
Berasal dari sifat stimuli fisik atau karakteristik fisik stimuli tersebut.

Memori

Setiap saat stimuli mengenai indera kita, maka stimuli tersebut akan direkam secara sadar ataupun tidak sadar. Saat terjadi proses persepsi atau menginterpretasi stimuli yang hadir, maka informasi yang tersimpan sebelumnya akan digunakan untuk menginterpretasikan stimuli yang hadir tersebut. Bagaimana kita memberi makna pada stimuli yang hadir juga dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman masa lalu yang terekam dalam memori.
Pemanggilan kembali memori dilakukan melalui proses :
Recall (pengingatan)
Pengingatan merupakan proses aktif untuk menghasilkan kembali data dan informasi secara verbatim (kata demi kata). Misalnya saat ditanya, “hewan apa saja yang termasuk unggas?” maka Anda akan menjawab dengan mengingat kembali informasi sebelumnya.
Recognition (Pengenalan)
Pemanggilan memori melalui pengenalan terhadap tanda-tanda tertentu, misalnya saat ditanya, “siapa proklamator Indonesia, Soekarno-Hatta atau Jend A.H Nasution ?”. Anda akan memberikan jawaban dengan mengenali tanda-tanda yang dihadirkan pada stimuli

Relearning (Belajar Kembali)
Informasi dipanggil kembali melalui proses belajar kembali dari informasi yang sebelumnya sudah pernah dipelajari dan tersimpan dalam memori. Seorang ibu mengajarkan kata-kata berbahasa Inggris pada anaknya sejak berusia 1 tahun hingga 4 tahun. Pada usianya yang ke 7 tahun, ibu tersebut menanyakan kembali sejumlah kata, namun tidak dapat dijawab. Kemudian ibu mengajarkan kembali kata yang ditanyakan, dan si anak dapat lebih cepat mengingatnya.

Redintegration
Yaitu merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori kecil. Misalnya saat mendengarkan suara terompet pada malam tahun baru, ingatan tentang perayaan malam tahun baru di masa kecil kembali, disertai dengan emosi yang hadir pada saat itu.

Mekanime memori dapat dilihat dari beberapa bahasan teori sebagai berikut :
  • Disuse Theory : teori dapat hilang atau memudar karena waktu
  • Interference Theory : memori merupakan kanvas, dan pengalaman adalah lukisan pada kanvas tersebut. Misalnya pada kanvas tersebut sudah tertera gambar tertentu, kemudian kita akan menggambar hal lainnya (dalam kaitan memori berarti akan merekam hal lainnya), maka gambar sebelumnya akan terhapus atau mengaburkannya.
  • Information Processing Theory : Memori tersimpan pada dua bagian, short term memory (STM) dan long term memory (LTM). 

Berpikir

Dalam berpikir, kita melibatkan seluruh proses yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu sensasi, persepsi dan memori. Proses berpikir merupakan proses kognitif yang terjadi pada hampir seluruh aktivitas keseharian individu. Misalnya pada proses pemecahan masalah (decision making), pemecahan masalah (decision making), ataupun dalam proses berpikir kreatif (creative thinking).

Secara garis besar terbagi dua :
  1. Berpikir autistik (wishful thinking) : melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai fantasi
  2. Berpikir realistik : disebut juga nalar (reasoning), berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. 

Berpikir realistik terbagi menjadi :

a. Berpikir deduktif
Mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, dimulai dari hal-hal umum menuju hal yang lebih khusus.

Contoh :
  • Semua manusia akan mati
  • Socrates manusia
  • Socrate akan mati

b. Berpikir induktif
Dimulai dari hal-hal khusus untuk sampai pada kesimpulan yang umum.

Contoh : Ani mahasiswi FIKOM. Ia pandai bicara. Saya bertemu dengan Budi, Wati, Rudi., semuanya mahasiswa FIKOM dan pandai bicara. Saya menyimpulkan mahasiswa FIKOM pandai bicara.

c. Berpikir evaluatif
Dapat diartikan sebagai berpikir kritis, menilai baik-buruk serta ketepatan suatu gagasan. Dalam berpikir evaluatif kita tidak menambahkan atau mengurangi suatu informasi.


Posting Komentar untuk "Pengertian dan Contoh Komunikasi Intrapersonal"