Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian Psikologi Komunikasi Antar Pribadi Menurut Para Ahli

Komunikasi antar pribadi merupakan suatu proses yang sangat unik, artinya tidak seperti kegiatan lainnya. Selain itu, komunikasi antar pribadi juga menuntut adanya tindakan saling memberi dan menerima di antara pelaku yang terlibat komunikasi. Dengan adanya pertukaran ini komunikasi disebut sebagai proses transaksional.

Selain untuk memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata kuliah Prikologi Komunikasi, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk:
  • Dapat memahami dan mengerti bagaimana proses komunikasi terjadi khususnya komunikasi interpersonal
  • Menganalisa contoh proses komunikasi interpersonal dalam keseharian kita sebagai pelaku komunikasi

Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti. Dalam penyampaian atau penerima informasi ada dua pihak yang terlibat, yaitu:
  • Komunikator: Seseorang atau kelompok orang yang menyampaikan informasi ataupesan.
  • Komunikan: Seseorang atau kelompok orangyang menerima pesan.

Komunikan dan komunikator merupakan dua elemen terpenting dalam terjadinya proses komunikasi interpersonal. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para peserta komunikasi. Kedekatan hubungan pihak-pihak yang berkomunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan atau respons non verbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang sangat dekat. Meskipun setiap orang dalam komunikasi antarpribadi bebas mengubah topik pembicaraan, kenyataannya komunikasi antarpribadi bisa saja di dominasi oleh satu pihak.

Proses interpretasi ini setiap individu berbeda. Karena setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda, yang terbentuk karena pengalaman yang berbeda pula. Keterampilan komunikasi tidak hanya mengacu pada cara di mana kita berkomunikasi dengan orang lain. Tetapi meliputi banyak hal seperti cara bagaimana kita menanggapi lawan bicara kita, gerakan tubuh serta mimik muka, nada suara kita.

Kita biasanya menganggap pendengaran dan penglihatan sebagai indra primer, padahal sentuhan dan penciuman juga sama pentingnya dalam meyampaikan pesan-pesan bersifat intim. Jelas sekali bahwa komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapatmenggunakan kelima alat indera tadi untuk memepertinggi daya bujuk pesan kita.

Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paking sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Dan pada kenyataannya komunikasi tatap muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar dan televisi atau lewat teknologi komunikasi tercanggih sekalipun.

Pengertian Psikologi Komunikasi Antar Pribadi Menurut Para Ahli_
image source: pexels.com

Komunikasi Antar Pribadi Sebagai Proses

Sebelum komunikasi dapat dilakukan, yang dinyatakan sebagai pesan yang akan disampaikan harus ada. Pesan itu berlalu antara sumber (pengirim) dan penerima. Pesan itu diubah menjadi bentuk simbol (disebut enconding) atau pembuatan kode atau pembuatan sandi dan disampaikan melalui beberapa media (saluran )kepada penerima yang menerjemahkan ulang pesan pengirimnya (disebut decoding) atau pengurangan kode atau pengurangan sandi. 

Hasilnya adalah penyampaian maksud dari satu orang ke orang lain. Pengiriman suatu pesan dengan melakukan econding pemikiran. Empat kondisi mempengaruhi keekfektifan pesan yang diencode: keahlian, sikap dan pengetahuan pengirim dan sistem sosial budaya. Keyakinan dan nilai kita bertindak mempengaruhi apa dan bagaimana kita berkomunikasi.

Sebagai suatu proses, komunikasi antarpribadi merupakan rangkaian tindakan, kejadian dan kegiatan yang terjadi secara terus-menerus atau bisa dibilang merupakan suatu yang dinamis. Artinya, segala sesuatu yang tercakup dalam komunikasi antarpribadi selalu dalam keadaan berubah, yakni para pelaku, pesan maupun lingkungannya.

proses komunikasi antarpribadi dapat digambarkan sebagai proses yang sirkuler (artinya adalah bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi bertindak sebagai pembicara sekaligus pendengar dan sebagai actor sekaligus reactor) dan terus menerus (sebagai proses yang terus menerus diartikan bahwa komunikasi berlangsung tanpa henti, sehingga batasan awal dan berakirnya komunikasi antarpribadi menjadi tidak jelas).

Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi terjadi secara tatap muka (face to face) antara dua individu.

Dalam pengertian tersebut mengandung 3 aspek:
  1. Pengertian proses, yaitu mengacu pada perubahan dan tindakan yang berlangsung terus menerus.
  2. Komunikasi antar pribadi merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik.
  3. Mengandung makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses tersebut, adalah kesamaan pemahaman diantara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi.
Pengertian Psikologi Komunikasi Antar Pribadi Menurut Para Ahli 2

Delapan Elemen Yang Menentukan Efektivitas Komunikasi

1. Pengirim

Orang-orang yang mengawali suatu komunikasi.

2. Penerima

Orang-orang yang melalui inderanya menerima pesan-pesan dari Pengirim.

3. Encoding

Proses mengubah gagasan atau informasi ke dalam rangkaian simbol atau isyarat. Dalam proses ini, gagasan atau informasi diterjemahkan ke dalam simbol-simbol (biasanya dalam bentuk kata-kata atau isyarat) yang memiliki kesamaan arti dengan simbol-simbol yang dimiliki Penerima.

4. Pesan

Bentuk fisik dari informasi-informasi atau gagasan-gagasan yang telah diubah oleh pengirim. Pesan biasanya diberikan dalam bentuk-bentuk yang dapat dihayati dan ditangkap oleh salah satu indera atau lebih dari penerima.Perkataan dapat didengar, tulisan tangan dapat dibaca, dan isyarat-isyarat tangan dapat dilihat, dan sentuhan tangan dapat dirasakan sebagai ancaman atau kehangatan.Pesan-pesan non-verbal merupakan bentuk yang sangat penting terutama di dalam menekankan arti atau memberikan reaksi-reaksi secara terbuka.

5. Decoding

Proses penterjemahan terhadap pesan-pesan yang dikirim oleh Pengirim kepada Penerima. Proses ini dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman masa lampau, penggunaan interprestasi yang bersifat pribadi terhadap simbol-simbol atau isyarat-isyarat, harapan-harapan, dan saling pengertian dengan Pengirim.Komunikasi lebih efektif dan efisien apabila pesan yang diterjemahkan oleh penerima seimbang atau sesuai dengan pesan-pesan yang dimaksudkan oleh Pengirim.

6. Channel

Cara atau saluran atau jalan pengiriman suatu pesan. Hal ini seringkali dapat dipisahkan dari pesan.Agar komunikasi dapat berjalan secara efisien dan efektif, Channel haruslah sesuai dengan pesan yang hendak dikirim.

7. Noise

Faktor pengganggu jalannya komunikasi. Munculnya gangguan ini bisa pada setiap tahap komunikasi.

8. Feedback (umpan balik)

Reaksi atau ekspresi Penerima terhadap pesan-pesan yang telah diterimanya, dan dikomunikasikan kepada Pengirim. Dengan adanya umpan balik, Pengirim dapat mengetahui sejauh mana pesan-pesan yang telah dikirimnya bisa diterima oleh Penerima.

Komponen-Komponen dalam Komunikasi Antarpribadi Saling Tergantung

Komponen-komponen dalam komunikasi antarpribadi saling berkaitan dan saling bergantung satu sama lain. Setiap komponen komunikasi antarpribadi mempunyai kaitan baik dengan komponen lain maupun dengan komponen secara kseluruhan. Oleh karena itu, dalam komunikasi antarpribadi tidak ada pengirim tanpa penerima, tidak ada pesan-pesan tanpa pengirim dan tidak ada umpan balik tanpa penerima. Karena bersifat saling tergantung maka perubahan yang terjadi pada suatu komponen akan menyebabkan perubahan pada komponen lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perubahan pada para pelaku komunikasi akan menyebabkan pada aspek lainnya.

Adanya sifat saling tergantung dan perubahan dalam komunikasi antar pribadi ini, menyebabkan tidak ada aksi atau reaksi yang dapat diulang. Tidak ada tindakan yang persis sama dari waktu ke waktu berikutnya. Komunikasi antarpribadi mempunyai ciri tidak dapat di ulang.Dengan demikian suatu interaksi antarpribadi adalah pengalaman-pengalaman baru.

Para Pelaku dalam komunikasi Antarpribadi Bertindak dan Bereaksi

Di dalam proses tradisional, setiap orang, melakukan tindakan memberi reaksi tindakan sebagai manusia yang utuh. Orang tidak dapat bertindak dan hanya dengan pikiran dan emosi saja, tetapi melibatkan pikiran, emosi, sikap, gerakan tubuh, pengalaman sebelumnya dan lan-lain.

Karakteristik komunikasi sebagai suatu proses dapat dikelompokkan ke dalam berbagai prinsip:

a. Tidak terelakkan

Dalam banyak hal kita sering berkomunikasi tanpa tujuan atau dipikirkan terlebih dahulu. Ketika kita berada di kerumunan orang-orang pasti kita akan memandang atau memberi tanggapan terhadap segala sesuatu yang ada di sekitar kita.

b. Tidak dapat diubah

Sesuatu yang sudah kita komunikasikan, tidak bisa diubah. Untuk itu kita perlu hati-hati untuk mengatakan sesuatu kepada orang lain. Hindari pernyataan maaf karena kata-kata yang telah kita lontarkan, terlebih-lebih dalam situasi konflik dengan suasana tegang.

c. Mempunyai dimensi isi dan hubungan

Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut, kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat, antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.

Dimensi itu sendiri dibagi menjad dua, yaitu:
  • Dimensi isi (verbal), menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan.
  • Dimensi hubungan (nonverbal), menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.

Oleh karena itu, isi yang sama bisa bermakna berbeda jika disampaikan dengan cara yang berbeda. Misalnya seorang dosen berkata pada mahasiswanya ”temui saya sesudah kelas bubar” dengan ”tolong nanti sehabis kuliah kita ketemu di ruang dosen”. Isinya sama tetapi dari cara penyampaiannya yang berbeda bisa menghasilkan makna berbeda. Yang pertama mungkin karena diucapkan dengan nada tinggi kita bisa menebak apa yang akan terjadi nanti, mungkin mahasiswa akan kena marah.

d. Melibatkan proses penyesuaian

Komunikasi bisa berlangsung apabila saling memberi sistem sinyal yang sama. Sebaliknya, komunikasi menjadi kurang lancar apabila para pelakunya mempunyai sistem sinyal yang berbeda-beda. Hal ini terlihat jelas bila dua orang dengan bahasa berbeda saling berkomunikasi. Mungkin mereka akan mengalami kesulitan untuk bisa saling memahami pesan yang dikomunikasikan. Namun demikian, pada kenyataannya tidak ada dua orang yang meberisistem sinyal yang persis sama. Perbedaan budaya dan sub-budaya, bahkan bila kita menggunakan bahasa umum, seringkali mempunyai sistem komunikasi non verbal yang berbeda. Semakin luas perbedaan sistem-sistem ini, maka komunikasi akan semakin sulit terjadi. Prinsip ini menekankan bahwa melalui komunikasi kita belajar sinyal-sinyal orang lain, komunikasi melibatkan setiap pelaku untuk saling menyesuaikan diri.

e. Dapat dilihat sebagai hubungan simetris atau hubungan saling melengkapi.

Dalam hubungan simetrik, perilaku seseorang bercermin pada perilaku orang lain. Perilaku seseorang akan ditanggapi dengan perilaku yang sama. Hubungan ini merupakan kesamaan untuk mengurangi perbedaan di antara dua orang.

Dalam hubungan yang komplementer atau salaing melengkapi, dua orang menggunakan perilaku yang berbeda.Dalam hubungan ini, perbedaan-perbedaan di antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi ditingkatkan.Hubungan yang bersifat komplementer ini penting bagi anggota-anggota yang menduduki posisi berbeda.Pada waktunya hubungan demikian dapat dibentuk oleh budaya.

Menurut Judy C. Pearson memiliki karakteristik sebagai berikut:
  1. Komunikasi antar pribadi dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pemaknaan berpusat pada diri kita, artinya dipengaruhi oleh pengalaman dan pengamatan kita.
  2. Komunikasi antar pribadi bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu pada pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak dan bersifat sejajar, menyampaikan dan menerima pesan.
  3. Komunikasi antar pribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi. Artinya isi pesan dipengaruhi oleh hubungan antar pihak yang berkomunikasi.
  4. Komunikasi antar pribadi mensyaratkan kedekatan fisik antar pihak yang berkomunikasi.
  5. Komunikasi antar pribadi melibatkan pihak-pihak yang saling bergantung satu sama lainnya dalam proses komunikasi.
  6. Komunikasi antar pribadi tidak dapat diubah maupun diulang. Jika kita salah mengucapkan sesuatu pada pasangan maka tidak dapat diubah. Bisa memaafkan tapi tidak bisa melupakan atau menghapus yang sudah dikatakan.
  7. komunikasi antar pribadi berlangsung antar dua individu, karenanya pemahaman komunikasi dan hubungan antar pribadi menempatkan pemahaman mengenai komunikasi dalam proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya.

Fungsi Psikologis

Hal terpenting dari aspek psikologis dalam komunikasi adalah asumsi bahwa diri pribadi individu terletak dalam diri individu dan tidak mungkin diamati secara langsung.Artinya dalam komunikasi antar pribadi pengamatan terhadap seseorang dilakukan melalui perilakunya dengan mendasarkan pada persespsi si pengamat.Dengan demikian aspek psikologis mencakup pengamatan pada dua dimensi, yaitu internal dan eksternal. Namun kita mengetahui bahwa dimensi eksternal tidaklah selalu sama dengan dimensi internalnya.

Fungsi psikologis dari komunikasi adalah untuk menginterpretasikan tanda-tanda melalui tindakan atau perilaku yang dapat diamati. Proses interpretasi ini setiap individu berbeda. Karena setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda, yang terbentuk karena pengalaman yang berbeda pula.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Individu Dalam Komunikasi Antar Pribadi

Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa komunikasi antarpribadi dimulai dari diri individu.Tampilan komunikasi yang muncul dalam setiap kita berkomunikasi mencerminkan kepribadian dari setiap individu yang berkomunikasi. 

Pemahaman terhadap proses pembentukan keperibadian setiap pihak yang terlibat dalam komunikasi menjadi penting dan mempengaruhi keberhasilan komunikasi. Dalam modul ini realita komunikasi antarpribadi dianalogikan seperti fenomena gunung es (the communication iceberg).

Analogi ini menjelaskan bahwa ada berbagai hal yang mempengaruhi atau yang memberi kontribusi pada bagaimana bentuk setiap tampilan komunikasi.

Gunung es yang tampak, dianalogikan sebagai bentuk komunikasi yang teramati atau terlihat (visible/observable aspect) yaitu:

· Interactant

Yaitu orang yang terlibat dalam interaksi komunikasi seperti pembicara, penulis, pendengar, pembaca dengan berbagai situasi yang berbeda.

· Symbol

Terdiri dari symbols (huruf, angka, kata-kata, tindakan) dan symbolic language (bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dll)

· Media

Saluran yang digunakan dalam setiap situasi komunikasi.

Sedangkan bagian bawah gunung es yang menjadi penyangga gunung es itu tidak tampak atau tidak teramati.Inilah yang disebut sebagai invisible/unobservable aspect.Justru bagian inilah yang penting.

Walaupun tak tampak karena tertutup air, dia menyangga tampilan gunung es yang muncul menyembul kepermukaan air. Tanpa itu gunung es tidak akan ada. Demikian halnya dengan komunikasi, di mana tampilan komunikasi yang teramati/tampak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak terlihat, tapi terasa pengaruhnya, yaitu:

· Meaning (makna)

Ketika simbol ada, maka makna itu ada dan bagaimana cara menanggapinya. Intonasi suara, mimik muka, kata-kata, gambar dsb. Merupakan simbol yang mewakili suatu makna. Misalnya intonasi yang tinggi dimaknai dengan kemarahan, kata pohon mewakili tumbuhan dsb.

· Learning

Interpretasi makna terhadap simbol muncul berdasarkan pola-pola komunikasi yang diasosiasikan pengalaman, interpretasi muncul dari belajar yang diperoleh dari pengalaman. Interpretasi muncul disegala tindakan mengikuti aturan yang diperoleh melalui pengalaman. Pengalaman merupakan rangkaian proses memahami pesan berdasarkan yang kita pelajari. Jadi makna yang kita berikan merupakan hasil belajar. 

Pola-pola atau perilaku komunikasi kita tidak tergantung pada turunan/genetik, tapi makna dan informasi merupakan hasil belajar terhadap simbol-simbol yang ada di lingkungannya. Membaca, menulis, menghitung adalah proses belajar dari lingkungan formal. Jadi, kemampuan kita berkomunikasi merupakan hasil learning (belajar) dari lingkungan.

· Subjectivity

Pengalaman setiap individu tidak akan pernah benar-benar sama, sehingga individu dalam meng-encode (menyusun atau merancang) dan men-decode (menerima dan mengartikan) pesan tidak ada yang benar-benar sama.

Interpretasi dari dua orang yang berbeda akan berbeda terhadap objek yang sama.

· Negotiation

Komunikasi merupakan pertukaran symbol. Pihak-pihak yang berkomunikasi masing-masing mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam upaya itu terjadi negosiasi dalam pemilihan simbol dan makna sehingga tercapai saling pengertian. Pertukaran simbol sama dengan proses pertukaran makna.

Masing-masing pihak harus menyesuaikan makna satu sama lain.

· Culture

Setiap individu adalah hasil belajar dari dan dengan orang lain.
Individu adalah partisipan dari kelompok, organisasi dan anggota masyarakat
Melalui partisipasi berbagi simbol dengan orang lain, kelompok, organisasi dan masyarakat. Simbol dan makna adalah bagian dari lingkungan budaya yang kita terima dan kita adaptasi. Melalui komunikasi budaya diciptakan, dipertahankan dan dirubah. Budaya menciptakan cara pandang (point of view).

· Interacting levels and context

Komunikasi antar manusia berlangsung dalam bermacam konteks dan tingkatan. Lingkup komunikasi setiap individu sangat beragam mulai dari komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi, dan massa.

· Self reference

Perilaku dan simbol-simbol yang digunakan individu mencerminkan pengalaman yang dimilikinya, artinya sesuatu yang kita katakan dan lakukan dan cara kita menginterpretasikan kata dan tindakan orang adalah refleksi makna, pengalaman, kebutuhan dan harapan-harapan kita.

· Self reflexivity

Kesadaran diri (self-cosciousnes)merupakan keadaan dimana seseorang memandang dirinya sendiri (cermin diri) sebagai bagian dari lingkungan. Inti dari proses komunikasi adalah bagaimana pihak-pihak memandang dirinya sebagai bagian dari lingkungannya dan itu berpengaruh pada komunikasi.

· Inevitability

Kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Walaupun kita tidak melakukan apapun tetapi diam kita akan tercermin dari nonverbal yang terlihat, dan itu mengungkap suatu makna komunikasi.Berbagai aspek yang dibahas di atas menegaskan bahwa suatu proses komunikasi secara fisik terlihat sederhana, padahal jika kita mellihat pola komunikasi yang terjadi itu menjelaskan kepada kita sesuatu yang sangat kompleks. Jadi dapat disimpulkan di sini bahwa komunikasi antarpribadi bukanlah sesuatu yang sederhana.

Dalam sudut pandang psikologis komunikasi antar pribadi merupakan kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih yang memiliki tingkat kesamaan diri.Saat dua orang berkomunikasi maka keduanya harus memiliki kesamaan tertentu, katakanlah laki-laki dan perempuan. Mereka secara individual dan serempak memperluas diri pribadi masing-masing ke dalam tindakan komunikasi melalui pemikiran, perasaan, keyakinan, atau dengan kata lain melalui proses psikologis mereka. Proses ini berlangsung terus menerus sepanjang keduanya masih terlibat dalam tindak komunikasi.

Pentingnya proses psikologis hendaknya dipahami secara cermat, artinya proses intrapribadi dari partisipan komunikasi bukanlah hal yang sama dengan hubungan antarpribadi. Apa yang terjadi dalam diri individu bukanlah komunikasi antarpribadi melainkan proses psikologis. Meskipun demikian proses psikologis dari tiap individu pasti mempengaruhi komunikasi antar pribadi yang pada gilirannya juga mempengaruhi hubungan antarpribadi.

Contoh Proses Komunikasi Interpersonal Dalam Keseharian

Anggia mendatangi Dinda untuk menceritakan kejadian lucu yang dialaminya pada hari itu. Kemudian Anggia mulai memaparkan kejadian-kejadian apa saja yang ia alami. Namun di sela – sela ceritanya Dinda baru teringat bahwa ia harus mengerjakan tugas. Akhirnya fokus Dinda untuk mendengarkan cerita dari Anggia pun terganggu.

Sekian artikel tentang Pengertian Psikologi Komunikasi Antar Pribadi Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Posting Komentar untuk "Pengertian Psikologi Komunikasi Antar Pribadi Menurut Para Ahli"