Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berbagai Teori Kepribadian Menurut Para Ahli dalam Psikologi

Berbagai Teori Kepribadian Menurut Para Ahli dalam Psikologi - Setelah sebelumnya kami pernah membahas artikel tentang Pengertian Teori Kepribadian, kali ini kami akan membahas berbagai macam teori kepribadian menurut ahli. Tapi sebelumnya, mari ketahui fugsi utama dalam teori kepribadian berikut ini:

Ada 2 fungsi utama teori kepribadian:
  • Menjelaskan perilaku manusia
  • Memahami perbedaan perilaku manusia

Semua itu berfungsi untuk: Memahami dan memprediksikan perilaku manusia
Dalam lingkup psikologi Klinis: teori kepribadian dapat membantu untuk mendiagnosa, mempelajari, mengukur dan memberikan intervensi yang tepat bagi perilaku devian

Teori Psikodinamika (Freud)

Psikoanalisis: pemeriksaan yang cermat terhadap pikiran
Fokus: impuls tak sadar dan trauma masa kanak2 dan pentingnya pertahanan terhadap kecemasan.
Mencakup proses terapeutik pasien2 psikoneurotik --> serangkaian pertemuan, pasien berbaring di kursi panjang, mengatakan apa yang ada dipikirannya.

Psikoanalisis:
  1. Sebagai metode untuk menggali ketidaksadaran & teknik terapi bagi gangguan mental & emosional (Thompson,1972)
  2. Sebagai teori kepribadian yang mendasari berbagai orientasi psikodinamika dalam menjelaskan kepribadian (Thompson,1972; Pervin & John,1997)
  3. Sebagai pendekatan teori psikologi umum yang memandang tingkah laku sebagai hasil dari pertentangan & kompromi antara berbagai motif, dorongan (drives), kebutuhan & konflik

Teori Psikodinamika

Pemikiran Freud: didasarkan pada determinisme psikis: semua pikiran, perasaan dan tindakan memiliki sebab psikologis dan tidak murni terjadi secara kebetulan atau krn kondisi supranatural.

Teori (Struktur Kepribadian)

· Teori Psikoanalisa Klasik;
  • Conscious
  • Pre-Conscious
  • Unconscious

· Freud membandingkan jiwa dg gunung es dimana bagian lebih kecil yang muncul dipermukaan air menggambarkan daerah kesadaran, sdgkan massa yang jauh lebih besar dibawah permukaan air menggambarkan daerah ketidaksadaran.

· Dalam daerah ketidaksadaran yang sangat luas ini ditemukan dorongan2, nafsu, ide2 dan perasaan2 yang ditekan.

Kepribadian tersusun dari 3 sistem pokok:
  • Id
  • Ego
  • Superego

Masing2 mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja, dinamisme & mekanisme sendiri, tetapi mereka berinteraksi sangat erat satu sama lain sehingga sulit (tidak mungkin) untuk dipisahkan pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia.

Berbagai Teori Kepribadian Menurut Para Ahli dalam Psikologi_
image source: www.visualdna.com

Teori Psikodinamika (Insting)
  • Insting → perwujudan psikologis (=wish) dari suatu sumber rangsangan somatik dalam yang dibawa sejak lahir.(=need)
  • Hasrat → perwujudan psikologisnya
  • Kebutuhan → rangsangan jasmaniah dari mana hasrat muncul.
    Contoh: keadaan lapar dapat digambarkan secara fisiologis sebagai kekurangan makanan pada jaringan2 tubuh; secara psikologis diwujudkan dalam bentuk hasrat akan makanan.
  • Hasrat berfungsi sebagai motif bagi tingkah laku
    Contoh: orang lapar mencari makanan

Teori Psikodinamika (Insting)

4 Ciri khas insting:
  • Sumber → kondisi jasmaniah / kebutuhan
  • Tujuan → menghilangkan perangsangan jasmaniah
  • Objek → kegiatan yang menjembatani antara munculnya suatu hasrat dan pemenuhannya
  • Impetus → daya dorong ; daya atau kekuatan yang ditentukan oleh intensitas kebutuhan yang mendasarinya.

Insting Hidup
  • Menjamin tujuan mempertahankan hidup bagi individu dan perkembangbiakan ras
  • Lapar, haus , seks
  • Libido → bentuk energi yang dipakai oleh insting2 hidup untuk menjalankan tugasnya.
  • Insting hidup yang paling ditekankan oleh Freud adalah seks.
  • Insting seks bukan tunggal melainkan banyak → ada sejumlah kebutuhan jasmaniah berlainan yang membangkitkan hasrat2 erotik.

Insting Mati
  • Disebut juga insting merusak
  • Melaksanakan tugasnya secara lebih sembunyi2 dibandingkan insting hidup.
  • Berdasarkan fakta bahwa semua orang akhirnya mati, Freud mengeluarkan suatu fatwa “ tujuan semua kehidupan adalah kematian”
  • Freud mengasumsikan bahwa setiap orang mempunyai hasrat untuk mati, yang tentu saja biasanya tidak disadari.

Teori Psikodinamika (Anxiety)
  • Anxiety → keadaan tegang yang timbul karena hal2 eksternal dan menjadi dorongan (drive) untuk:
  • Lari
  • Menghambat impuls-impuls berbahaya
  • Tunduk pada hati nurani

Fungsi kecemasan → memperingatkan individu akan adanya bahaya → isyarat bagi ego bahwa kalau tidak dilakukan tindakan-tindakan tepat, maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan

Freud membedakan 3 macam kecemasan:

1. Kecemasan Realitas
  • Rasa takut akan bahaya-bahaya nyata didunia luar

2. Kecemasan Neurotik
  • Rasa takut jangan-jangan insting-insting akan lepas dari kendali dan menyebabkan sang pribadi berbuat sesuatu yang bisa membuatnya dihukum
  • Kecemasan ini bukanlah ketakutan terhadap insting-insting itu sendiri melainkan ketakutan terhadap hukuman yang mungkin terjadi jika suatu insting dipuaskan.
  • Punya dasar dalam kenyataan → dunia diwakili oleh orang tua & otoritas lainnya akan menghukum anak bila ia melakukan tindakan-tindakan impulsif.

3. Kecemasan Moral
  • Rasa takut terhadap suara hati
  • Orang-orang yang superegonya berkembang dengan baik cenderung merasa bersalah jika mereka melakukan atau bahkan berpikir untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma moral dengan mana mereka dibesarkan.
  • Kecemasan ini juga mempunyai dasar dalam realitas → dimasa lampau sang pribadi pernah mendapatkan hukuman karena melanggar norma moral dan bisa dihukum lagi

Teori (Mekanisme Pertahanan)

Dibawah tekanan kecemasan yang berlebih-lebihan, ego kadang-kadang terpaksa menempuh cara-cara ekstrem untuk menghilangkan tekanan → Defense Mechanism

2 Ciri umum:

  1. Menyangkal, memalsukan atau mendistorsi kenyataan
  2. Bekerja secara tidak sadar sehingga orang tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Represi
  • Terjadi bila objek pilihan yg menimbulkan kepanikan, diusir dari kesadaran oleh suatu anti-kateksis.
  • Ego merepress obyek pilihan ini kedalam Id
  • Misal: suatu kenangan yang mengganggu mungkin akan dicegah agar tidak menjadi sadar
  • Sekali terbentuk maka represi-represi itu akan sulit dihapuskan → orang harus diyakinkan bahwa tidak ada bahaya → keyakinan ini tidak akan diperoleh sebelum represinya dihilangkan sehingga ia dapat menguji kenyataan

Proyeksi
  • Kecemasan realitas biasanya lebih mudah diatasi oleh ego dibandingkan kecemasan neurotik atau kecemasan moral
  • Apabila sumber kecemasan bisa ditemukan didunia luar dan bukan dari impuls-impuls primitifnya sendiri atau ancaman-ancaman suara hatinya → orang menjadi lebih mudah menghadapi keadaan cemas itu.
  • Proyeksi → proses perubahan kecemasan neurotik / kecemasan moral menjadi ketakutan objektif
  • Proses ini mudah karena asal kecemasan neurotik / moral adalah hukuman yang diberikan agen eksternal
Contoh: Mengatakan ‘Ia membenci saya’ sebagai pengganti “ Saya membenci dia”

2 Fungsi:

1. Pengurangan kecemasan
  • Dengan cara menggantikan bahaya besar dengan bahaya yang lebih ringan

2. Memungkinkan orang mengungkapkan impulsnya dengan berkedok mempertahankan diri dari musuh2nya.

Pembentukan Reaksi (Reaction Formation)
  • Proses penggantian dalam kesadaran suatu impuls / perasaan yg menimbulkan kecemasan dg impuls / perasaan yang berlawanan dalam kesadaran
  • Misal: benci diganti dengan cinta
  • Impuls asli masih tetap ada tetapi tertutup atau tersembunyi dibalik suatu impuls lain yang tidak menimbulkan kecemasan. (topeng)

Kadang-kadang pembentukan reaksi berhasil memuaskan impuls asli yang dilindunginya

Misal: seorang ibu membelai2 anaknya dengan penuh kasih sayang & perhatian.

Fiksasi & Regresi
  • Tiap tahap perkembangan disertai frustrasi + anxiety
  • Jika terlalu besar → perkembangan untuk sementara atau seterusnya terhambat → fixated

Regresi → jika orang-orang yang mendapatkan pengalaman-pengalaman traumatik kembali ke suatu tahap perkembangan yang lebih awal

Arah regresi biasanya ditentukan oleh fiksasi-fiksasi yang pernah dilakukan oleh orang yang bersangkutan sebelumnya.

Orang-orang cenderung mundur ketahap dimana mereka telah terfiksasikan sebelumnya.

· Apabila mereka selalu tergantung seperti waktu masih kanak-kanak, maka mereka akan menjadi tergantung lagi manakala kecemasan mereka meningkat sampai ke taraf yang tak tertanggungkan.

Kondisi fiksasi / regresi → relatif → seseorang jarang mengalami fiksasi / regresi sepenuhnya

Kepribadian cenderung mengandung infantilisme → bentuk-bentuk tingkah laku yang tidak dewasa, dan kecenderungan untuk memperlihatkan tingkah laku kekanak-kanakan jika menghadapi ancaman

Fiksasi / Regresi → penyebab ketidakmulusan perkembangan kepribadian.

Teori (Tahap perkembangan)
  1. Fase Oral
  2. Fase Anal
  3. Fase Phallic
  4. Fase Latent
  5. Fase Genital

1. Fase Oral
  • Lahir – 1 th
  • Sumber kenikmatan utama : daerah mulut > makanan
  • Makanan meliputi stimulasi sentuhan terhadap:
    - bibir
    - rongga mulut
    - menelan atau memuntahkan makanan keluar.
  • Setelah ada gigi:
    - menggigit
    - mengunyah
  • 2 macam aktivitas oral (menelan & menggigit makanan) adalah prototipe / dasar ciri kepribadian selanjutnya.
  • Kenikmatan yang diperoleh dari inkorporasi oral bisa dipindahkan kebentuk2 inkorporasi lain
  • Contoh: kenikmatan mendapatkan pengetahuan atau harta
  • Orang yang mudah ditipu > fiksasi oral > menelan semua yang dikatakan oleh orang lain
  • Menggigit / agresi oral > dipindahkan kedalam bentuk sifat sarkastik dan suka berdebat
  • Melalui berbagai macam pemindahan & sublimasi atau dengan defense mecanism melawan impuls2 primitif > Bentuk-bentuk prototipik fungsi oral memberikan dasar bagi berkembangnya suatu jaringan luas meliputi minat-minat, sikap, dan ciri2 karakter
  • Pada saat tahap oral berlangsung, bayi sepenuhnya tergantung pada ibu à dasar-dasar dari sikap dependen (ketergantungan)
  • erasaan-perasaan tergantung ini cenderung menetap selama hidup, terlepas dari perkembangan ego lebih lanjut dan siap muncul ke permukaan bila orang merasa cemas & tidak aman
  • Ketergantungan yang paling ekstrem > mau kembali ke dalam rahim ibu.

2. Fase Anal
  • 1 – 3 th
  • Proses pencernaan makanan > pembuangan kotoran menghilangkan perasaan tidak enak dan menimbulkan perasaan lega.
  • Sekitar usia 2 tahun > Toilet Training > pengalaman pertama yang menentukan tentang pengaturan atas suatu impuls instingtual oleh pihak luar > harus belajar menunda pemuasan yang datang dari pelepasan ketegangan anal.
  • Cara pelatihan akan berdampak pada ciri-ciri kepribadian:
    a. Ketat & represif
    - anak menahan kotoran > sembelit
    > karakter retentif : keras kepala ; kikir
    - anak membuang kotoran pada saat2 yang tidak tepat
    > karakter ekspulsif : kejam ; ceroboh; merusak; temper tantrum; tidak rapi, dsb
    b. Ibu yang mendidik dengan memohon/ sabar membujuk & memuji
    - anak akan memperoleh pengertian bahwa keseluruhan aktivitas mengeluarkan faeses adalah sangat penting
    - Ide ini bisa menjadi dasar perkembangan kreativitas & produktivitas.

3. Fase Phalik
  • 3 – 5 th
  • Pusat dinamika > perasaan2 seksual dan agresif berkaitan dengan mulai berfungsinya organ2 genital
  • Kenikmatan masturbasi + fantasi anak yang menyertai aktivitas auto-erotik > membuka jalan untuk Oedipus Complex = terbentuknya kateksis seksual terhadap orang tua berlawanan seks, dan kateksis bermusuhan (hostile) terhadap orang tua seks sejenis.
  • Setelah usia 5 tahun complex ini dimodifikasi + direpress > tapi tetap penting seumur hidup > menentukan sikap kita terhadap orang2 dengan seks berbeda + otoritas
  • Anak2 laki2 + perempuan > keduanya cinta ibu karena memenuhi kebutuhan dan menganggap ayah saingan karena juga menarik perhatian ibu.
  • Pada anak laki2 > perasaan ini tetap
  • Anak perempuan > perasaan ini berubah
  • Anak laki2 menjadi berlawanan dengan ayah yang lebih kuat > takut disakiti > terutama disakiti genitalianya karena inilah sumber nafsunya > Castration Anxiety > represi perasaan2 cinta terhadap ibu > identifikasi dengan ayah seolah2 melalui ayah juga dapat kepuasan seksual dari hubungan dengan ibu > perasaan terhadap ibu berubah menjadi perasaan sayang > timbulah superego yang merupakan benteng pertahanan melawan incest & agresi
  • Pada anak perempuan, love object ibu digantikan dengan ayah
  • Sebabnya adalah karena dia menemukan dan kecewa bahwa anak laki2 memiliki benda yang menonjol sedangkan dia hanya punya sebuah lubang > trauma
  • Dia menganggap ibu yang bertanggung jawab > kateksis melemah
  • Dia cinta ayah karena memiliki organ yang dia hargai/ inginkan & ia ingin berbagi ini dengan ayah.
  • Jadi perasaan terhadap ayah dan laki2 lain (nantinya) merupakan campuran : cinta + iri = penis envy (+castration anxiety + Castration complex)
  • Freud : pada dasarnya semua orang bisexual (didukung penelitian pada kelenjar endokrin) > dasar homosexual
  • Oedipus Complex bisa jadi lebih rumit bila terjadi kateksis pada orang tua seks sejenis > terbentuk ambivalensi

4. Fase Laten
  • 6 th – pubertas
  • Dianggap masa yang kurang penting oleh Freud dalam perkembangan kepribadian
  • Seksualitas sebagian besar direpresi & ego diperluas

5. Fase Genital
  • Diawali masa pubertas (sekitar 16 th)
  • Kateksis pra genital > narcissistic
  • Individu mendapatkan kepuasan dri stimuli dan manipulasi tubuhnya sendiri, sedangkan orang-orang lain dikateksis hanya karena membantu memberikan bentuk-bentuk tambahan kenikmatan tubuh bagi si anak
  • Remaja : sebagian dari narcissism disalurkan ke obyek pilihan yang sebenarnya
  • Muncul: daya tarik seksual, sosialisasi, aktivitas kelompok, rencana kerja, persiapan perkawinan dan pembentukan keluarga
  • Akhir masa remaja: kateksis sosial dan altruistik cukup terbentuk dalam displacements, sublimation dan identification orang ini
  • Dari anak yang hanya mencari kesenangan + narsisistik > orang dewasa yang berorientasi pada realitas dan kehidupan sosial
  • Kateksis oral, anal, phallic dijadikan satu dengan impuls-impuls genital
  • Prinsip biologis fase ini : reproduksi. Aspek psikologis membantu ini dengan memberikan stabilitas dan rasa aman
  • Freud : tahap-tahap perkembangan ini tidak terputus-terputus dan tidak berpindah secara tiba-tiba
  • Susunan kepribadian pada akhirnya adalah hasil sumbangan fase ini.

Teori Behavioral
  • Kepribadian: kumpulan dari perilaku individu
  • Pendekatan empiris: segala sesuatunya bisa diukur (observable)
  • Menekankan pada proses belajar dari lingkungan dalam pembentukan kepribadian individu
  • Gangguan psikologis akan muncul karena proses belajar yang salah (mempelajari hal yang salah atau gagal mempelajari hal yang benar)
  • Pada perkembangan teorinya, mengakui adanya interaksi antara kemampuan berpikir (kognitif) dan lingkungan terhadap pembentukan kepribadian.
  • Tokoh: Pavlov (classical conditioning), Skinner (operant), Dollard Miller, Bandura (SLT)
  • Behavioris murni berkeyakinan bahwa hanya perilaku yang dapat diobservasi dan konsekuensi yang dapat diobservasi yang dapat diteliti.
  • Individu dilihat sbg “kotak hitam” --> psikolog mestinya hanya peduli pd hubungan antara sesuatu yang masuk dan sesuatu yang keluar, dan bukan berspekulasi ttg segala yang terjadi dalam kotak.
  • Ivan Pavlov (1849 – 1936)
    - Classical Conditioning
    - Paradigma: memasangkan stimulus netral dengan stimulus yang menghasilkan respons → stimulus netral menghasilkan respons
  • Skinner
    - Operant Conditioning
    - Belajar menampilkan respons untuk mendapatkan reinforcement & belajar untuk tidak menampilkan respons tertentu supaya tidak mendapat hukuman.
  • Albert Bandura: menjembatani behaviorisme Skinner dengan pendekatan kognitif.
  • Bandura: Teori Belajar Sosial: peran sentral pada regulasi perilaku melalui proses simbolis, yaitu bagaimana orang memikirkan tentang dirinya sendiri dan efektivitasnya dalam lingkungan
  • Modelling: pengamatan terhadap perilaku orang lain

Teori Humanistik (Rogers)
  • Berdasarkan keyakinan bahwa setiap orang memiliki potensi alamiah untuk tumbuh secara psikologis ke taraf kehidupan yang lebih tinggi dibanding yg ditekankan oleh psikoanalisis dan behaviorisme.
  • Menekankan pada “inner world of individual”, banyak mempelajari persepsi, pengalaman personal,dll
  • Menekankan pada potensi positif manusia, banyak konsep tentang aktualisasi diri, pertumbuhan dan eksistensi diri
  • Self merupakan komponen penting dalam semua teori humanistik
  • Gangguan klinis lebih merupakan suatu hambatan dalam aktualisasi diri (pengembangan diri)
  • Gangguan biasanya terjadi karena adanya diskrepansi antara real self dan ideal self
  • Positive regard merupakan hal penting dalam pengembangan diri.
  • Tokoh: Rogers (Self theory), Maslow (Hierarchy of need), Victor Frankl (Logotherapy)
  • Teori Carl Rogers dipusatkan pada persepsi mengenai self, menekankan pada kehidupan batiniah.
  • Teknik terapi melibatkan refleksi -bukan interpretasi- perasaan yang disadari, yang dilakukan dalam sebuah hubungan yang hangat dan bersahabat.


Sekian artikel tentang Berbagai Teori Kepribadian Menurut Para Ahli dalam Psikologi.

Posting Komentar untuk "Berbagai Teori Kepribadian Menurut Para Ahli dalam Psikologi"