Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pelatihan Strategis dan Proses Pengembangan SDM Menurut Ahli

Pelatihan Strategis dan Proses Pengembangan SDM Menurut Ahli - Konsep mengenai pelatihan strategis dan proses pengembangan dapat membantu industri – organisasi mencapai keunggulan bersaing dan cara manajemen memberikan kontrinusi terhadap upaya peningkatan hasil yang tinggi pada ‘human capital’ dan organisasi pembelajar.

Secara umum, pelatihan (training) mengacu pada upaya yang direncanakan oleh suatu organisasi untuk mempermudah proses pembelajaran para tenaga kerja tentang kompetensi-kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaan. Kompetensi-kompetensi tersebut meliputi: pengetahiuan, keterampilan, kemampuan, dan perilaku yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi.

Pelatihan strategis dan proses pengembangan dalam upaya mencapai keunggulan bersaing harus melibatkan lebih dari sekedar pengembangan keterampilan dasar, melainkan bergerak dari fokus utama pada pengajaran berbagai keterampilan tertentu pada fokus yang lebih luas, yaitu menciptakan dan berbagi pengetahuan. Pergeseran fokus ini mendorong para pemimpin dan manajer organisasi menggunakan pelatihan dan pengembangan secara luas sebagai cara keatif dan intuitif menciptakan modal intelektual.

Pelatihan Strategis dan Proses Pengembangan SDM Menurut Ahli_
image source: hr.blr.com
baca juga: Pengertian Pelatihan dan Pengembangan SDM Menurut Para Ahli

Menurut Noe, Hollenbeck, Gerhart, dan Wright (2010), modal intelektual dalam hal ini mencakup: berbagai keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan seseorang, keterampilan – keterampilan yang canggih, seperti cara menggunakan teknologi untuk berbagai informasi dengan para tenaga kerja yang lain, pemahaman tentang pelanggan, sistem manufaktur, dan kreativitas untuk memotivasi diri dan orang lain. Konsekuensinya para tenaga kerja yang dilatih harus berbagi pengetahuan dan keterampilan serta menggunakannya secara kreatif untuk mengubah produk/jasa, melayani pelanggan, dan memahami sistem pengembangan produk atau jasa.

Pelatihan strategis dapat disebut sebagai pelatihan peningkatan hasil yang tingg (high leverage training), dihubungkan dengan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan bisnis strategis dengan menggunakan proses perancangan pembelajaran agar dapat memastikan bahwa pelatihan yang sedang berlangsung efektif dan berdampak efektif pula, serta melakukan upaya benchmarking untuk membandingkan atau alih daya program-program pelatihan organisasi terhadap program-program pelatihan di organisasi – organisasi lain.

Aplikasi high leverage training membantu terciptanya kondisi pekerjaan yang mendorong pembelajaran secara terus-menerus. Pembelajaran secara terus-menerus (continuous learning) mensyaratkan para tenaga kerja untuk memahami seluruh proses pekerjan/sistem pekerjaan, dan mengharapkannya untuk memperoleh keterampilan-keterampilan yang baru, menerapkannya ke dalam pekerjaan serta berbagi hal-hal yang telah mereka pelajari dengan individu-individu tenaga kerja lainnya. Pendekatan high leverage training senantiasa menghubungkan pelatihan dengan peningkatan kinerja dan strategi bisnis. Pelatihan digunakan untuk meningkatkan kinerja individu tenaga kerja yang mengarah pada peningkatan hasil-hasil bisnis. Ini berarti bahwa pelatihan yang diselenggarakan merupakan investasi yang sangat berharga bagi organisasi. Demikain halnya dengan para peserta yang dilatih (mendapatkan pembelajaran) menjadi asset yang sangat berharga bagi organisasi.

Pendekatan high leverage training dalam implementasinya lebih menekankan pada hal-hal berikut:
  1. Menyediakan berbagai peluang pendidikan bagi seluruh tenaga kerja, mencakup program-program pelatihan di dalam dan di luar organisasi, self-learning, dan pembelajaran melalui rotasi pekerjaan
  2. Proses peningkatan kinerja berkelanjutan,
  3. Kebutuhan untuk memvisualisasikan berbagai manfaat pelatihan
  4. Pembelajaran merupakan peristiwa yang berlangsung seumur hidup
  5. Pelatihan digunakan untuk tujuan-tujuan bisnis strategis yang membantu organisasi dalam mencapai keunggulan bersaing. 

Gambar berikut ini menunjukkan secara ringkas mengenai pelatihan strategis dan proses pengembangan.

Gambar 1. Pelatihan Strategis dan Proses Pengembangan (Noe, Hollenbeck, Gerhart, dan Wright, 2010).

Penerapan pelatihan strategis dan proses pengembangan dapat dilihat di IBM. IBM merupakan perusahaan yang didirikan kembali tahun 2002. Strategi perusahaan yang baru adalah membentuk kembali tenaga kerja yang lebih baik sehingga mampu memenuhi berbagai kebutuhan dan harapan para pelanggan. Kesetiaan kepada para pelanggan merupakan dasar inti dari strategi bisnisnya. “Pembelajaran berdasarkan kebutuhan“ seperti yang disebutkan IBM menuntut agar tim-tim pembelajaran bertanggungjawab merancang program agar dapat memahami pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh para karyawan pada peran-peran yang berbeda. IBM telah mendefinisikan lebih dari 500 peran tertentu di dalam perusahaan dan keahlian yang dibutuhkan pada setia peran. Tim pembelajaran merancang peluang-peluang pembelajaran ke dalam pekerjaan itu sendiri, yaitu konsep yang dikenal sebagai “pembelajaran disesuaikan dengan pekerjaan”.

Para manajer pelatihan dan pengembangan menjelaskan peran manajer dalam mengidentifikasi berbagai kebutuhan pelatihan dan mendukung pelatihan di tempat kerja. Manajer pelatihan dalam pendekatan ini tidak lagi fokus hanya pada aspek keterampilan kerja, melainkan fokus pada pembelajaran serta menciptakan, mengembangkan, dan berbagi pengetahuan.


Daftar Pustaka
  • Davis, E. (2008). Ensiklopedi ‘The Art of Training and Development’ (9 Buku) (2008), Jakarta: Gramedia 
  • Munandar, A.S. (2001). Psikologi industri dan organisasi, Depok: UI Press 
  • Saks,M.A. & Haccoun, R.R. (2008), Managing performance through training and development, Fourth Edition, USA: Nelson Education Ltd.

Posting Komentar untuk "Pelatihan Strategis dan Proses Pengembangan SDM Menurut Ahli"