Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis dan Pendekatan Wawancara Berdasarkan Tujuan

Jenis dan Pendekatan Wawancara Berdasarkan Tujuan - Terdapat beberapa jenis wawancara berdasarkan pendekatan yang dilakukan maupun tujuan wawancara tersebut dilakukan.

Berdasarkan pendekatan yang dilakukan (Patton dalam Poerwandari, 2007)

1. Wawancara informal
  • Wawancara didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan yang berkembang
  • Dilakukan secara santai, relax, sehingga interviewee tidak menyadari sedang diwawancara

2. Wawancara dengan pedoman umum
  • Pedoman umum utk menjaga interviewer fokus pd topik, bisa berupa checklist tanpa urutan atau poin poin yang harus ditanyakan
  • Wawancara terfokus untuk mengarahkan wawancara pada topik tertentu

3. Wawancara dengan pedoman terstandar
  • Pedoman dengan rinci, lengkap, uraian kalimat dan urutan wawancara
  • Wawancara dengan sekuensi yang sama pada subjek yang berbeda
  • Pada umumnya dilakukan pada wawancara yang melibatkan sejumlah besar responden dan pewawancara yang berbeda, sehingga standar pedoman wawancara akan menjaga standarisasi dalam pengambilan data

Jenis dan Pendekatan Wawancara Berdasarkan Tujuan_
image source: www.fenceabroad.com
baca juga: Pengertian dan Elemen Wawancara Menurut Para Ahli

Jenis Wawancara Berdasarkan Tujuan

1. Survey Interview : wawanacara survey, biasanya banyak dilakukan pada marketing research, ataupun bidang pemasaran. Pada wawancara ini juga dapat dilakukan sebagai pre eliminary study untuk mengetahui permasalahan yang dialami untuk ditindaklanjuti dalam penelitian

2. Recruiting Interview : wawancara dalam proses rekrutmen untuk mengenal kandidat secara mendalam, konfirmasi data kandidat serta menggali lebih dalam mengenai minat dan kualifikasi kandidat terhadap posisi kerja tertentu. Wawancara ini dapat dilakukan dalam proses rekrutmen, promosi, dan sebagainya.

3. Persuasive interview : Wawancara dengan tujuan mempersuasi interviewee. Misalnya dalam telemarketing ataupun wawancara yang biasa dilakukan oleh sales.

4. Counseling Interview : Wawancara yang dilakukan dengan tujuan konseling dalam pemeriksaan psikologi, mengkonfirmasi hasil pemeriksaan psikologi yang dilakukan, untuk menegakkan diagnosa, maupun untuk konseling saran / hasil.

Pendekatan Wawancara

Terdapat beberapa pendekatan dalam wawancara, yaitu directive, non directive ataupun perpaduan keduanya. Berikut adalah perbedaan dan penjelasannya.

1. Directive approach (pendekatan langsung)
  • Interviewer memegang kontrol dalam wawancara yg dilakukan
  • Pertanyaan singkat degan jawaban langsung

2. Non Directive Approach (Pendekatan tidak langsung)
  • Interviewer memegang kontrol pada topik yg dibahas dlm wawancara, panjang / lamanya wawancara dan formalitas wawancara
  • Pertanyaan besterupa open ended question dan bersifat netral untuk memberikan keleluasaan pd interviewee dlm memberikan respon

3. Kombinasi keduanya
  • Dua pendekatan tersebut digunakan secara bersamaan / bergantian. Contoh : saat investigasi polisi

Persepsi Dalam Wawancara

Persepsi juga sangat mempengaruhi dalam wawancara. Bagaimana individu mempersepsi respon yang diterimanya maupun persepsi terhadap diri.

1. Perception of self
  • Self concept
  • Self esteem
  • Self fulfilling prophecy
2. Perception of other party
Bagaimana individu di tiap pihak menerima pihak yang lainnya akan mempengaruhi pendekatan yang digunakan serta bagaimana mereka bereaksi saat wawancara, dipengaruhi : jenis kelamin, ras, etnis, group size, dll

3. Perbedaan Budaya
Pada budaya Amerika (Barat), self image, self awareness menjadi perhatian utama. Namun hal tersebut tidak menjadi perhatian utama pada budaya Timur, Amerika selatan, Jepang, Chinese, dan India, misalnya karena budaya kolektivis lebih besar drpd budaya individualis. Atribusi kesuksesan pd individu di China akan dianggap sebagai egoistical, self advancing and disrespectful.

4. Jika Anda flexible & adaptable, maka persepsi terhadap pihak lain akan berubah sejalan dengan interview melalui :
  • Bagaimana interview diawali atau diakhiri
  • Manner & attitude pihak lain
  • Interaksi verbal dan non verbal
  • Pertanyaan dan jawaban yg diberikan

Contoh : persepsi mjd positif saat pertanyaan yg diajukan dijwab dgn informasi yg memadai drpd menyanggah

Level Komunikasi

Komunikasi yang dilakukan dalam wawancara melibatkan beberapa level komunikasi, yaitu :

Level 1
  • Interaksi menghindari judgment, sikap, dan perasaan
  • Topik sederhana (rumah, kabar, dll), Interaksi superficial
  • Belum terbangun trust, hub atasan-bawahan
  • Biasanya dilakukan pada awal interview

Level 2
  • Pertanyaan menyangkut hal personal, kontroversial, topik2 riskan, probing menyangkut beliefs, attitudes, position
  • Interaksi membutuhkan rasa percaya serta mengandung resiko
  • Metaphor : the door half open (optimist), the door half closed (pessimist). Interviewer dan interviewee mulai membuka diri untuk pertanyaan yang lebih dalam, personal dan sensitive
  • Biasanya mulai terjadi pada pertengahan wawancara saat raport yang baik mulai terjadi

Level 3
  • Involve disclosure. Rapport telah terjalin baik sehingga interviewer dapat bertanya dengan lebih dalam dan dekat terkait isu sensitive atau personal
  • Intimate & controversial inquiry. Pertanyaan personal dan sensitive dapat mulai ditanyakan
  • Metaphor : the door wide open. Interviewee merasa nyaman dan percaya terhadap interviewer sehingga dapat memberikan jawaban secara lebih terbuka

Hal yang mempengaruhi level komunikasi :
  • Jenis Kelamin : perempuan lebih mudah dekat (disclosure), dan ekspresi emosi (menangis, marah, sedih) lebih mudah diterima
  • Budaya : Amerika & Eropa lbh mudah diskusi pd berbagai topik drpd Japanese & Chinese, lbh mudah disclose pada berbagai orang daripada Asian. Asian lebih mudah disclose pada orang-orang yang lebih menampilkan sikap positif & jujur daripada orang-orang yang lebih banyak bicara & menampilkan ekspresi emosi


Sekian artikel tentang Jenis dan Pendekatan Wawancara Berdasarkan Tujuan.

Posting Komentar untuk "Jenis dan Pendekatan Wawancara Berdasarkan Tujuan"